Kedua, dengan visual membantu anak membuka interpretasi baru dimana otak akan menangkap sinyal dan menginterpretasikannya sesuai dengan apa yang diinginkan anak tersebut didalam ruang imajinasi mereka.Â
Ketiga, Menghubungkan ide dengan konteks karena visual dalam cerita dibuat dengan tujuan untuk mempermudah anak membayangkan maksud dari cerita tersebut dan cerita merupakan ide dan visual gambar merupakan alat penghubung ide dan konteks yang dimaksudkan.Â
Keempat, menstimulasi krativitas melalui representasi visual dimana saat anak anak melihat dan tertarik dengan kombinasi gambar, warna, tata letak dan teks yang ada di cerita bergambar memotivasi anak untuk menggambar, melukis, atau membuat karya seni lainnya setelah melihat sesuatu yang menarik perhatian anak anak. Aktivitas ini membantu anak anak untuk mengembangkan daya imajinasi mereka.
REFERENSI
Azizah, H. F. (2022). Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar pada Anak Didik di TK Pertiwi Metro. Indonesian Research Journal on Education, 2(1), 176–181. https://doi.org/10.31004/irje.v2i1.257
Munawaroh, I. (2005). NEUROSCIENCE DALAM PEMBELAJARAN. MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN, 1(1), 220057. https://journal.uny.ac.id/index.php/mip/article/download/5974/5164
Hanisha, F., & Djalari, Y. A. (2018). Bahasa Visual , Gambar Anak, dan Ilustrasi Pada Buku Cergam Anak. Jurnal Seni Dan Reka Rancang Jurnal Ilmiah Magister Desain, 1(1), 63–82. https://doi.org/10.25105/jsrr.v1i1.3878
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H