Mohon tunggu...
Berlian Wira Saputra
Berlian Wira Saputra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa Aktif Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Artificial Intelligence (AI) pada Pembuatan Karya Ilmiah

1 Juli 2024   13:10 Diperbarui: 1 Juli 2024   15:27 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Persepsi Mahasiswa Mengenai Penggunaan ChatGPT dianggap Melanggar Aturan Akademis(Sumber: Olah Data Peneliti)

Guna menguatkan persepsi akan pernyataan mengenai pengunaan ChatGPT yang melanggar kode etik akademis pada pengerjaan tugas dan karya ilmiah mahasiswa, diperlukan pandangan melalui dua arah. Selain persepsi dari mahasiswa, survei juga diberikan  pada responden  dosen  dengan pernyataan yang sama  mengenai penggunaan ChatGPT yang melanggar aturan akademis pada Perguruan Tinggi. Grafik mengenai persepsi dosen mengenai penggunaan ChatGPT yang dianggap melanggar aturan akademis dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.

Gambar 3. Persepsi Dosen Mengenai Penggunaan ChatGPT dianggap Melanggar Aturan Akademis(Sumber: Olah Data Peneliti)
Gambar 3. Persepsi Dosen Mengenai Penggunaan ChatGPT dianggap Melanggar Aturan Akademis(Sumber: Olah Data Peneliti)

Survei data diambil pada pernyataan yang hampir sama dengan respondennya adalah para dosen bidang akademisi dengan pernyataan tingkat setuju dosen akan pembatasan penggunaan ChatGPT pada pengerjaan tugas kuliah. Pada hasil survei grafik semakin meningkat pada kesetujuan yang menggambarkan sebagian besar dosen memiliki persepsi untuk setuju dengan adanya pembatasan penggunaan ChatGPT pada pengerjaan tugas dan karya ilmiah.

Suatu survei untuk menguji dengan pertanyaan mengenai pedoman etika penggunaan ChatGPT dalam bidang akademik khususnya perkuliahan. Data survei didapatkan dengan 292 responden mahasiswa aktif yang pernah menggunakan ChatGPT pada pembuatan tugas atau karya ilmiah perkuliahan. Pada survei didapatkan sebanyak 29,35% responden menyatakan bahwa mereka tidak atau belum pernah mendapatkan pedoman mengenai etika penggunaan ChatGPT dalam pendidikan.

Berdasarkan hasil data survei, sebanyak 29.3% dari jumlah responden menyatakan bahwa mereka sudah pernah mendapatkan panduan mengenai etika dalam penggunaan ChatGPT dalam bidang akademik. Sedangkan, sebanyak 70,7% responden tidak atau belum pernah. Grafik adanya kejelesan pedoman penggunaan ChatGPT di bidang akademik dapat dilihat pada Gambar 4 sebagai berikut.

Gambar 4. Grafik Adanya Pedoman Penggunaan ChatGPT di Bidang Akademik(Sumber: Olah Data Peneliti)
Gambar 4. Grafik Adanya Pedoman Penggunaan ChatGPT di Bidang Akademik(Sumber: Olah Data Peneliti)

Berikutnya, pertanyaan mengenai perlu atau tidaknya panduan / pedoman  mengenai etika penggunaan ChatGPT dalam bidang akademik dengan para dosen sebagai respondennya. Pada hasil data didapatkan total 97,5% responden dosen setuju dan perlu adanya panduan / pedoman penggunaan ChatGPT pada bidang pendidikan terutaman kuliah. Sedangkan, sebanyak 2,5% responden dosen menyatakan tidak perlu adanya panduan / pedoman penggunaan ChatGPT dalam beretika pendidikan. Pada Gambar 5 berikut ini menggambarkan persentase grafik pernyataan setuju adanya pedoman penggunaan ChatGPT dalam dunia pendidikan.

Gambar 5. Grafik Pernyataan Setuju Adanya Pedoman Penggunaan ChatGPT dalam Dunia Pendidikan(Sumber: Olah Data Peneliti)
Gambar 5. Grafik Pernyataan Setuju Adanya Pedoman Penggunaan ChatGPT dalam Dunia Pendidikan(Sumber: Olah Data Peneliti)

Dalam mengetahui keetisan penggunaan ChatGPT pada pengerjaan karya ilmiah mahasiswa, hasil data penelitian harus diambil secara dua persepsi, persepsi mahasiswa dan persepsi dosen. Pada persepsi mahasiswa, disebabkan karena mahasiswa menganggap dosen tidak mengetahui adanya keterlibatan ChatGPT pada pembuatan karya ilmiahnya, mahasiswa belum dapat mengantisipasi kehadiran ChatGPT dalam dunia pendidikan. Berbeda dengan mahasiswa, dosen memiliki pandangan untuk penanganan lebih lanjut pada pembatasan penggunaan ChatGPT dalam pembuatan tugas dan karya ilmiah mahasiswa pada ranah pendidikan.

Simpulan 

Berdasarkan data pengguna AI pada khalayak umum, didapatkan bahwa sebagian besar orang telah mengetahui dan menggunakan AI dalam kehidupannya. AI telah memengaruhi sebagian besar aktivitas manusia terkhusus pada dunia pendidikan. Salah satu penyedia layanan AI yang paling berpengaruh pada saat ini adalah ChatGPT dengan peningkatan jumlah pengguna yang sangat signifikan, yaitu 1 juta pengguna hanya dalam 5 hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun