Pembahasan
Experiential Education atau pendidikan berbasis pengalaman merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengalaman langsung siswa sebagai sarana pembelajaran. Pendekatan ini berfokus pada keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran di mana pendidik dengan sengaja melibatkan siswa dalam pengalaman secara langsung dan refleksi yang fokus untuk meningkatkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan kapasitas siswa.
Konsep Experiential Education
Experiential Education merupakan metode pendidikan di mana proses pembelajaran terjadi melalui pengalaman langsung dan refleksi. Konsep ini berakar dari teori tokoh-tokoh pendidikan John Dewey, Kurt Kahn, dan David Kolb. Menurut Kolb (1982), pembelajaran berbasis ekperensial meliputi empat proses, diantaranya adalah pengalaman konkret, refleksi, Proses (konseptualisasi abstrak dan ekperimen (penerapan). Proses ini memungkinkan siswa untuk menghubungkan teori dengan praktik dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam.
Kelebihan penerapan experiential learning
- Pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna
Dengan pengalaman peserta didik secara langsung terhadap materi pembelajaran, peserta didik dapan memahami konsep secara lebih dalam dan kontekstual. Pengalaman langsung juga membantu siswa mampu mengaitkan antara teori dan praktik nyata, sehingga bisa meningkatkan relevansi dan aplikasi yang lebih baik dalam mengembangkan pengetahuan.
- Pengembangan keterampilan
Melalui penerapan metode pembelajaran berbasis pengalaman, peserta didik mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan kemampuan dasar yang relevan dengan kehidupan nyata. Contoh kemampuan yang bisa dikembangkan adalah kemampuan komunikasi, pemecahan masalah, dan kerjasama antar tim.
- Meningkatkan motivasi dan keterlibatan
Penerapan pendekatan ini mampu mendorong keterlibatan pertisipasi aktif dan meningkatkan motivasi dalam proses pembalajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih terlibat dan termotivasi ketika mereka melihat dampak dari apa yang mereka pelajari melalui proses pembelajaran mereka.
- Pengembangan Pemikiran Kritis dan Reflektif
Pendekatan experiential learning menekankan refleksi dalam begian proses pembelajaran. Proses refleksi membantu mengembangkan potensi kemampuan berpikir kritis dan refleksi siswa. Kemampuan berpikir kritis dan berefleksi penting untuk memahami kompleksitas dunia nyata.
Tantangan/Kekurangan Penerapan Experiential Education
- Desain Pembelajaran yang Kompleks