Pada tahun 2022 ini Mahasiswa UBP Karawang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang ke-5 dan bekerja sama dengan LPPM (Lembaga penelitian Pengabdian Masyarakat) yang bertemakan "Inovasi Digitalisasi UMKM Menuju Masyarakat Mandiri" secara hybrid yang diakses melalui kkn.ubpkarawang.ac.id
KKN UBP Karawang ini tersebar pada 48 Desa di 16 Kecamatan dengan tujuan agar memberikan bantuan moril maupun materil seperti pemikiran, metode, alat dan bahan yang dapat bermanfaat untuk kemajuan pemberdayaan masyarakat.
Didesa Jayamukti kecamatan Banyusari terdapat banyak pemilik UMKM namun para tim KKN berfokus kepada 2 unit bidang saja yang pertama dibidang kuliner dan kedua dibidang fashion hal tersebut dikarenakan pada bidang tersebut masih belum adanya perkembangan digitalisasi dalam memasarkan produk dan keurangan dalam SDM (Sumber Daya Manusia) Â "Ujar TIM KKN Jayamukti"
Pada UMKM pertama yakni dalam bidang kuliner terdapat produk makanan berupa telur asin, Bu Ruhyat salah satu pemilik UMKM tersebut sebelumnya bercerita mengenai kendala yang ia hadapi dalam usaha yang ia jalankan.Â
Kendala yang ia alami yaitu pada proses pemasaran seringkali menyebabkan kerugian pada hasil usaha beliau dikarenakan proses pemasaran beliau menggunakan pemasok yang berkeliling kampung untuk menjual telur asin, pemasok tersebut seringkali sulit untuk membayar hasil penjualannya "Ujar Bu Ruhyat"
Dari hasil kendala yang Bu Ruhyat hadapi TIM KKN Desa Jayamukti berupaya menyelesaikan kendala Bu Ruhyat dengan cara memperbaharui proses penjualan secara digitalisasi menggunakan sistem pemasaran online melalui aplikasi serta kami memperbaharui packaging serta tanda khusus agar produk menjadi lebih higienis serta milenial.Â
Maka dari itu kami membuatkan suatu layanan untuk jual beli online menggunakan aplikasi instagram dengan nama telurasin_siemak dan facebook Telur Asin Mas Mujiarto agar memudahkan bu ruhyat dan juga kami melakukan pemasaran dengan cara menitipkan produk dalam toko-toko makanan yang berada di daerah tersebut "Ujar Tim KKN Jayamukti"
Pada UMKM kedua yakni dalam bidang Fashion yaitu produk Peci, menariknya dari UMKM ini peci tersebut terbuat dari bambu  pelepah pisang yang pada umumnya bahan baku untuk peci tersebut terbuat dari kain.Â
Pak Aying salah satu pemilik UMKM tersebut bercerita mengenai perkembangan UMKM yang ia miliki berdiri sejak tahun 2020 yang awalnya hanya belajar dalam pembuatan peci yang dibantu satu teman pesantrennya sampai pada akhirnya beliau mendirikan usaha sendiri dalam bidang fasihon ini. "Ujar Pak Aying yang diwawacarai oleh TIM KKN Jayamukti"
Harga peci yang ia tafsir mulai dari Rp. 60.000 untuk semua ukuran dengan sistem PO (Purchase Order) karena dalam proses pembuatan yang ia jalankan membutuhkan waktu yang cukup lama , kira-kira pembuatan 1 peci bisa sampai 1 minggu "Ujar Pak Aying".Â
Produk yang ia produksi dinamai dengan "DAKIR" yang artinya NGADADAK MIKIR dalam istilah bahasa sunda atau sering kali kita sebut dengan bahasa yang artinya MENDADAK MIKIR, sangat menarik ya untuk nama produk tersebut ujar Tim KKN Desa Jayamukti
Kendala yang ia hadapi pada saat TIM KKN UBP tanyakan beliau terdapat kendala pada SDM (Sumber Daya Manusia) dalam proses pembuatan Peci yang ia produksi, dikarenakan hasil yang di peroleh pada pegawai beliau masih terdapat kekurangan dalam kualitas peci yang di buat.Â
Dari hasil kendala yang Pak Aying hadapi TIM KKN Desa Jayamukti berupaya menyelesaikan kendala Pak Aying dengan cara sering melakukan sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan pekerja dan memberikan motivasi, selain itu diadakannya pelatihan agar menciptakan produk yang berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.Â
Karena pada dasarnya hal yang sering dilakukan akan menciptakan suatu kebiasaan sehingga dapat menciptakan produk yang berkualitas "Ujar Tim KKN Jayamukti"
Tak hanya itu TIM KKN Jayamukti pula menghitungkan profit yang akan diperoleh oleh pemilik UMKM apabila mereka memasarkan produk secra online, sosialisasi ini kami berikan agar pemilik UMKM ini menjadi lebih berkembang serta produk  yang diproduksi dapat dikenal oleh seluruh masyarakat diberbagai wilayah INDONESIA maupun Luar Negeri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI