Seperti yang sudah disebutkan, Soekarno meminta bentuk Monas seperti Lingga dan Yoni. Bangunan monas yang tinggi dan menjulang keatas itu adalah bentuk dari Lingga.Â
Melambangkan elemen maskulin, energi positif, dan siang hari. Sementara, bangunan monas yang berbentuk seperti cawan adalah Yoni. Yoni melambangkan elemen feminim, energi negatif, dan malam hari. Sehingga Lingga dan Yoni mengartikan kesuburan, keseimbangan, dan juga saling melengkapi.
Jumlah total emas di Monas
Monas menjadi monumen yang juga dikatakan mewah karena memiliki emas pada bangunannya. Pada awal monas dibentuk, monumen lidah api yang ada dipuncak adalah perunggu yang dilapisi emas seberat 32 kg.Â
Saat Indonesia berulang tahun yang ke-50 atau tepatnya pada tahun 1995, emas pada tugu lidah api tersebut ditambahkan menjadi 50kg. Tapi ternyata emas yang berada di Monas tidak hanya ada di puncaknya, tetapi juga pada ruang kemerdekaan. Ruang kemerdekaan Monas berada di dalam cawan. Disana terdapat 4 sisi.Â
Sisi pertama terdapat sebuah pintu hijau dengan ukiran yang juga dilapisi emas, menyimpan teks proklamasi serta rekaman suara asli Presiden Soekarno saat membacakan teks proklamasi. Lalu juga ada lambang Negara Indonesia, Burung Garuda yang sangat besar terbuat dari perunggu dan dilapisi emas.
Di sisi lain juga terdapat peta Negara Indonesia dengan banyak pulau yang juga dari lapisan emas. Terakhir, terdapat isi dari teks proklamasi yang juga dilapisi emas. Total emas dalam ruang kemerdekaan di Monas adalah 22kg. Sehingga total keseluruhan emas di Monas adalah 77kg.
Pembangunan 3 tahap
Monas memiliki 3 tahap pembangunan. Pertama adalah pembangunan fondasi dari tahun 1961-1965. Lalu pembangunan tahap kedua dilanjutkan, dimulai dari tahun 1966 hingga 1968.Â
Pembangunan tahap kedua terpaksa berhenti akibat terjadinya Gerakan 30 September atau yang juga kita kenal dengan G30-SPKI. Setelah situasi mereda dan aman, pembangunan Monas kembali dilanjutkan yaitu di tahun 1969-1976. Monumen pun masih perlu beberapa sentuhan terakhir hingga akhirnya dapat diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Soeharto.
Itulah fakta-fakta mengenai Monumen Nasional. Saat ini kita belum bisa mengunjungi Monas karena pandemi. Wajar saja Monas terpaksa ditutup, karena pengunjung Monumen ini setiap harinya tidak sedikit.Â