Mohon tunggu...
Diva Berlian Maahirah
Diva Berlian Maahirah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Communication.

Nice To meet you!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Cyber Bullying, Mau Sampai Kapan?

31 Desember 2020   02:08 Diperbarui: 28 April 2021   11:28 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Say no to cyber bullying.


APASIH CYBERBULLYING ITU?


Cyberbullying adalah salah satu bentuk kekerasan yang dilakukan atau dialami oleh seseorang, terutama anak-anak dan remaja. 

Pada umumnya, Cyberbullying dilakukan oleh remaja dimana pada usia tersebut mereka membutuhkan pengakuan akan keberadaannya. 

Cyberbullying bisa kita dapatkan dalam penggunaan media komunikasi elektronik untuk menghujat seseorang dan terdapat bentuk pesan yang mengintimidasi atau mengancam seseorang. Kita semua tau Manusia seringkali bercanda dengan satu sama lain, bukan hal yang mudah untuk mengatakan seseorang hanya sedang bersenang-senang atau sedang mencoba menyakiti, terutama saat online. 

Terkadang mereka akan tertawa dan mengatakan 'bercanda' atau 'tidak terlalu serius'. Jika anda mulai merasa tidak nyaman ketika bercandaan sudah terlalu jauh atau melewati batas, dan itu terus berlangsung walaupun anda sudah meminta untuk berhenti, ini yang bisa disebut dengan 'bullying atau perundungan'.

Ketika perundungan terjadi secara online itu terasa seperti kamu diserang oleh sekitar mu. Ini yang disebut dengan 'Cyberbullying' dimana menggunakan media elektronik untuk merundung atau mem-bully seseorang melalui Sosial Media.

say no to cyber bullying.
say no to cyber bullying.
Sebelum terjadi Cyberbullying di Sosial Media, Bullying adalah sesuatu yang mungkin dilakukan secara tatap muka. Namun, sekarang orang dapat menindas orang lain secara online, secara anonim atau tidak. Serangan online ini seringkali meninggalkan luka mental yang dalam, bahkan mendorong orang untuk bunuh diri dalam beberapa kasus. 

Cyberbullying sudah banyak terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, apalagi di kalangan remaja usia 13 tahun keatas. Usia dimana para remaja hanya fokus terhadap Sosial Media. Sosial Media yang sering diakses dan berdampak Cyberbullying salah satunya melalui Instagram.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyatakan korban dari Cyberbullying mencapai 22,4 %. 

Cyberbullying berdampak pada remaja yang awalnya ingin mengembangkan dirinya kini menjadi takut dan tidak jadi untuk mengembangkan dan mencari tau lebih jauh tentang dirinya karena sudah tidak percaya diri.

Apa yang bisa kita lakukan?

  1. Ingat, bahwa itu bukan salah kamu
  2. Jangan memedulikan perkataan negatif dari orang lain.
  3. Jangan biarkan waktumu mengalir begitu saja untuk membalas.
  4. Selalu ingat bahwa kamu sudah lebih dari cukup.
  5. Sayangi dirimu sendiri, karena manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Tujuan dalam artikel ini adalah memberi edukasi kepada para audiens agar memahami pengertian Cyberbullying dan pentingnya mencintai diri sendiri.

Adapun hastag  #MenutupMataTelinga  untuk mengajak kalangan remaja agar tidak mendengarkan dan memedulikan komentar negatif dari orang lain. 

Semua masyarakat berharap agar para kalangan remaja bisa bangkit lagi untuk melakukan sesuatu yang disukai, tidak menyerah untuk menjalani hidup, percaya diri dalam melakukan hal apapun dan tidak takut jika menemukan pembullyan yang terjadi di Sosial Media ataupun yang terjadi di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun