Merebaknya online shop akhir-akhir ini telah menjadi fenomena yang sangat populer di Indonesia setelah adanya pandemi covid-19 yang melanda hampir di seluruh dunia. Dikarenakan pada saat itu dunia, khususnya Indonesia mengalami kelumpuhan aktivitas yang membuat warga harus tetap di rumah demi mencegah terjadinya penularan virus Covid-19 yang lebih buruk lagi. Banyak kegiatan yang harus tertunda seperti kegiatan belajar di sekolah, pekerjaan di kantor dan juga kegiatan jual beli yang dilakukan secara offline seperti pasar, Indomaret, alfamart dan mall-mall yang ada di tengah kota pun ikut terdampak pandemi ini, sehingga tempat-tempat yang biasanya ramai pengunjung berubah bahkan keadaan nya berbalik 180° menjadi sangat sepi dan bahkan banyak toko atau pun ruko-ruko yang memilih tutup dengan alasan agar tidak merugi karena biaya operasional yang terbuang sia-sia.
Banyak pedagang yang mengeluh karena tidak bisa berbuat apapun untuk membantu perekonomian mereka, kebanyakan dari mereka adalah ibu-ibu atau bapak-bapak yang minim pemahaman dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Tetapi, para anak muda yang dapat memanfaatkan teknologi dengan sangat baik berhasil mengubah kondisi yang memprihatinkan ini menjadi sebuah peluang yang menjanjikan sebagai upaya membangkitkan kembali perekonomian masyarakat. Dengan menggunakan aplikasi atau platform online yang dapat menjangkau berbagai kalangan masyarakat di seluruh Indonesia tanpa bertatap muka sangat memudahkan kegiatan jual beli yang sempat terhenti. Adanya kemudahan akses internet membuat belanja online menjadi pilihan yang efektif dan praktis bagi masyarakat. Nah untuk lebih jelasnya dibawah ini ada beberapa kelebihan yang dimiliki online shop pada saat pandemi Covid-19 adalah:
1. Jangkauan yang tak terbatas: Online shop memiliki jangkauan yang luas hingga ke luar negeri, sehingga barang yang di cari pun lebih bervariasi dan dapat disesuaikan dengan budget dan selera pribadi.
2. Praktis dan Efisien: Belanja online memudahkan pembeli dalam bertransaksi, tidak perlu keluar dari rumah, dan dapat memantau transaksi secara online.
3. Banyak Pilihan Produk Yang Ditawarkan: Online shop menawarkan lebih banyak pilihan produk, sehingga pembeli dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera.
4. Tidak Terlihat Secara Fisik: Dalam situasi pandemi, belanja online memungkinkan pembeli untuk tidak bersentuhan secara langsung, sehingga dapat mengurangi risiko penyebaran virus.
5. Promo dan Diskon: Online shop sering menawarkan promo dan diskon yang dapat membantu pembeli dalam menghemat biaya.
6. Pengelolaan Yang Mudah: Pengoperasian toko online dapat dilakukan dari mana saja, sehingga tidak terikat oleh tempat dan waktu.
7. Transaksi yang Baik: Transaksi penjualan dapat dimonitor dengan baik, sehingga pembeli dapat memantau status pesanan secara online.
Dari berbagai kemudahan yang diberikan oleh online shop memberikan dampak yang buruk bagi pasar tradisional. Dampak negatif online shop bagi pasar tradisional yaitu:
1. Persaingan yang Tak Terhindarkan: Toko online besar menawarkan produk dengan harga yang lebih rendah, memaksa pedagang pasar raya untuk bersaing dalam hal harga dan kualitas layanan.
2. Penurunan Volume Penjualan: Konsumen lebih memilih berbelanja secara daring, sehingga pasar raya tradisional mengalami penurunan volume penjualan.
3. Ancaman Kehilangan Identitas dan Kekhasan: Pertumbuhan e-commerce dapat mengancam eksistensi pasar raya tradisional, mengurangi kekhasan dan keberagaman dalam ekosistem belanja lokal.
4. Penurunan Omset dan Jumlah Komoditas: Pedagang pasar tradisional mengalami penurunan omset dan jumlah komoditas seperti susu, beras, jajanan anak, dan lain-lain.
5. Pedagang Tidak Berani Memasarkan Produk Secara Online: Pedagang pasar tradisional tidak berani memasarkan produk secara online karena harga yang ajur-ajuran dan tidak semua pedagang melek teknologi.
6. Gaya Hidup Masyarakat: Masyarakat menjadi lebih konsumtif karena online shop memudahkan mereka dalam berbelanja dan membeli produk yang tidak dibutuhkan secara impulsif.
Hal ini akan sulit dihindarkan karena modernisasi yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Tetapi ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, meliputi:
1. Mengatur Waktu Berbelanja: Berhenti berbelanja setelah mencapai tujuan belanja dan tidak terus-menerus berbelanja untuk mengurangi kecanduan belanja online.
2. Mengatur Pembayaran: Mengatur pembayaran dengan cara menggunakan rekening khusus untuk berbelanja online agar tidak terlalu banyak menghabiskan uang.
3. Mengantisipasi Penipuan: Selalu berhati-hati dan jangan mudah percaya dengan penawaran promo yang terlalu menarik dan pastikan bahwa aplikasi yang digunakan aman dan terpercaya.
4. Menggunakan Teknologi dengan Bijak: Menggunakan teknologi dengan bijak dan secara efisien untuk mengantisipasi segala dampak negatif yang mungkin terjadi.
Dengan demikian, masyarakat dapat meminimalisir dampak negatif online shop dengan cara-cara tersebut. Nah dari sini kita dapat belajar bahwa perkembangan zaman sangat membantu manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhannya, akan tetapi tidak dapat dipungkiri setiap hal yang berlebihan akan berdampak buruk bagi diri sendiri. Semuanya tergantung pada bagaimana setiap individu menyikapi berbagai hal baru yang datang dan bagaimana bertindak agar tidak ditenggelamkan oleh perkembangan zaman.
Nah untuk itu, penasaran nih bagaimana ya kira-kira kegiatan jual beli yang terbaik bagi penjual dan pembeli dimasa yang akan datang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H