Rokok atau sigaret adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120mm dengan diameter sekitar 10mm yang berisi daun daun tembakau kering yang telah dicacah
Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lainnya, hal tersebut dinamakan merokok. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang mengingatkan perokok akan membahayakan kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, seperti kanker paru paru atau serangan jantung.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang masih memilih merokok meskipun mereka tahu bahaya yang timbul akibat merokok tersebut, seperti keturunan seseorang yang tinggal ditengah keluarga perokok  maka ia cenderung tumbuh pula menjadi seorang perokok, lingkungan teman pun terbukti paling ampuh mempengaruhi seseorang untuk merokok. Selain itu, karena sensasi kenikmatan yang dirasakan seseorang ketika menghisap rokok, lalu bisa juga karena mencoba-coba dan akan ketagihan dan mengulanginya lagi.Â
Dari faktor-faktor merokok, ada masalah yang ditimbulkan akibat merokok seperti kanker, lebih dari 60 bahan kimia yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogen atau menyebabkan kanker, lalu ada penyakit paru obstruktif kronik (gangguan pernapasan kronik) , penyakit ini tidak hanya berdampak pada perokok aktif tapi juga perokok pasif. Penyakit lainnya seperti Jantung, stroke, kulit keriput, hipertensi dan diabetes.
Maka dari itu, haruslah ada upaya pencegahan merokok diantaranua menjalin komunikasi dengan perokok dan tuntun juga beri pedoman tentang bahaya merokok, tidak merokok disekitar orang yang tidak merokok pengadaan sosialisasi tentang berbagai aspek negatif dari penggunaaan rokok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H