Keuangan publik Islam berperan besar dalam membentuk ekonomi yang adil serta lingkungan harmonis, menyediakan sumber daya yang dapat digunakan oleh semua orang dengan kebebasan yang sama. Keuangan Islam menurut syariah adalah aturan yang mengatur hubungan antara para individu dan lembaga finansial keuangan serta seperti apa uang pada negara diatur. Seorang pakar ekonomi Islam menyatakan bahwa keuangan publik Islam memiliki potensi untuk mendistribusikan kekayaan secara proporsional.
Namun, penerapan dari kebijakan-kebijakan tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar. Sistem yang dirancang untuk mewujudkan kesetaraan ekonomi pada sebuah negara dengan harapan dukungan penuh dari pemerintah, sekaligus berupaya menekan tingkat korupsi di negara tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pemberdayaan ekonomi rakyat, yang juga sejalan dengan langkah-langkah reformasi lainnya, seperti pembaruan hukum pertanahan di daerah pedalaman.
Prinsip keadilan dalam sistem ini terus berjalan, dengan orientasi yang jelas terhadap kesejahteraan bersama. Dalam konteks kekhalifahan Islam, tanggung jawab sosial harus dijalankan dengan memanfaatkan sumber daya yang dianugerahkan oleh Allah untuk kemaslahatan umat. Meski sistem ini tidak sepenuhnya bebas risiko, keuangan publik Islam berupaya menghindari pemborosan sumber daya dan secara efektif mengalokasikan dana untuk kepentingan publik. Umar bin Khattab pernah menegaskan bahwa sistem ini dapat menghasilkan pengelolaan keuangan yang efektif serta memberdayakan masyarakat melalui dukungan dana publik.
Oleh karena itu, regulasi terkait kewajiban pajak dan pengawasannya dirancang dengan ketentuan yang jelas dan terukur, sesuai dengan prinsip keuangan Islam. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam praktik di lapangan yang sering kali tidak sejalan dengan teori. Kebijakan keuangan suatu negara sebaiknya dirumuskan dengan melibatkan pandangan para ulama dan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat saat ini secara keseluruhan dalam suatu negara.
Peningkatan fokus pembelanjaan negara misalnya pada bidang pendidikan, kesehatan dan pengadaan perumahan bagi masyarakat termasuk dalam bagian keuangan publik Islam. Contoh ada dana wakaf itu dapat digunakan untuk mendirikan rumah sakit, sekolah, dan tempat umum atau layanan sosial lainnya. Di sisi lainnya, pajak dan zakat itu dapat digunakan sebagai sarana untuk program pengembangan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
keuangan publik Islam juga membantu dibidang lingkungan. Dalam Islam, ada prinsip untuk menjaga keseimbangan alam (mizan), yang berarti pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Pemerintah dapat menggunakan keuangan publik berbasis syariah untuk mendukung proyek yang ramah lingkungan, seperti investasi dalam energi terbarukan atau pengelolaan limbah. Hal ini sejalan dengan tujuan keadilan antar generasi dan upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.
Oleh sebab itu, profesionalisme yang unggul dan pemahaman yang terlatih pada hukum syariah adalah pendekatan untuk memberikan keuangan publik islam yang tetatur dan stabil. Namun demikian, kelemahannya bisa terlihat dalam hilangnya sedikit sekali yang diatur oleh lembaga atau lembaga pemula dengan latar berperilaku syariah. Dengan demikian, karena mayoritas negara mengusut sistem keuangan ini, tanpa terjadi perubahan tengah pada skala kita kebijakan dan peraturan hingga bisa modal penjadwalan sistem keuangan islam. Selanjutnya, lebih ketat peluang kerja lingkup negara.Â
Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam keuangan publik Islam juga sangat penting. Pertama, universitas, bagian keuangan, dan ulama harus membuat kursus terpisah. Yang terdiri dari kuliah yang dapat disesuaikan tentang keuangan Islam, dan ekonomi Islam lebih luas, termasuk opsi dari keuangan publik. Pembentukan kursus genetik akan memberikan pengambil keputusan wawasan tentang prinsip syariah dan solid pengetahuan tentang cara menerapkannya dalam dunia kontemporer.
Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam keuangan publik Islam juga sangat penting. Pertama, universitas, praktisi keuangan, dan ulama harus membuat kursus terpisah, yang terdiri dari kuliah yang dapat disesuaikan tentang keuangan Islam, dan ekonomi Islam lebih luas, termasuk opsi dari keuangan publik Islam. Pembentukan kursus genetik akan memberikan pengambil keputusan wawasan tentang prinsip syariah dan solid pengetahuan tentang cara menerapkannya dalam dunia kontemporer guna mencapai ekonomi yang lebih adil. Ketika berdasarkan sifat ruhani, sistem ini menawarkan tujuan alternatif dari variasi negatif yang ada di ekonomi global, seperti ketimpangan dan eksploitasi.Â
Dalam keuangan umum Islam, sentralitas acceptor dari kebijakan biasa menuntut tanggung jawab untuk semua pemangku kepentingan lain seperti pemerintah, masyarakat sipil, atau sektor swasta. Pembangunan dan pelaksanaan keuangan publik Islam memerlukanq rancana berjenjang. Prospek untuk langkah pertama adalah penciptaan sistem regulasi yang memberikan dasar kerangka berani antara pengimplementasian prinsip syariah dalam pengelolaan keuangan publik dalam suatu negara. Regulasi demikian harus memberikan arahan pada penggunaan instrumen keuangan Islam, yaitu Zakat, wakaf, pelaksanaan cukai syariah sebagai pemasukan alternatif keuangan negara, dan investasi berjangka. Sehubungan pengambilan keputusan seputar substansi sistem regulasi serupa, pendekatan berbasis sistem akan memercayakan peningkatan kerja sama antara pemerintah, masyarakat terorganisir, dan sektor swasta.
Selain regulasi, teknologi juga memainkan peran penting dalam mendukung implementasi keuangan publik Islam. Digitalisasi sistem keuangan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan dana publik. Misalnya, platform digital dapat digunakan untuk mengelola pengumpulan dan distribusi zakat secara real-time, memastikan bahwa dana tersebut sampai kepada kelompok yang membutuhkan dengan cepat dan tepat. Teknologi blockchain juga dapat diadopsi untuk menciptakan catatan keuangan yang transparan dan sulit dimanipulasi, sehingga mengurangi potensi penyalahgunaan dana publik.
Selanjutnya, penting untuk meningkatkan literasi keuangan Islam di kalangan masyarakat. Pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep seperti zakat, wakaf, dan larangan riba akan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung sistem keuangan publik Islam. Misalnya, masyarakat dapat didorong untuk berkontribusi melalui wakaf produktif, di mana aset yang mereka wakafkan diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan yang dapat digunakan untuk kegiatan sosial.
Keuangan umum aliansi semacam itu pada akhirnya dapat tetap secara strategis bermain sebuah peran dalam memperbaiki dasar tata kelola ekonomi. Ini demikian bisa terjadi dalam ekonomi lebih adil dan biasa, di mana setiap anggota masyarakat cenderung untuk menikmati tingkat keselamatan tertentu. Ketika berdasarkan sifat ruhani, sistem ini menawarkan tujuan alternatif dari variasi negatif yang ada di ekonomi global, seperti ruang mania, ketimpangan, eksploitasi yang tidak bekonsumsi sifat oleh sumber daya alam. Akhirnya, dalam keuangan umum Islam sentralitas acceptor dari kebijakan biasa menuntut tanggung jawab dari pihak lain. kepentingan lain itu ada pemerintah, masyarakat sipil, atau sektor swasta. Pembangunan dan pelaksanaan keuangan publik Islam memerluka rancana berjenjang.
Prospek untuk langkah pertama adalah penciptaan sistem regulativa yang memberikan dasar kerangka berani antara pengimplementasian prinsip syariah dalam pengelolaan keuangan negara bagian. Regulativa demikian harus memberikan arahan pada penggunaan instrumen keuangan Islam. yaitu seperti Zakat, wakaf, pelaksanaan cukai syariah sebagai pemasukan alternatif keuangan negara, dan investasi berjangka bagian. Sehubungan pengambilan keputusan seputar substansi sistem regulativa serupa, pendekatan berbasis sistem akan memercayakan peningkatan kerja sama antara pemerintah, masyarakat terorganisir, dan sektor swasta.Â
Selain regulasi, teknologi juga memainkan peran penting dalam mendukung implementasi keuangan publik Islam. Digitalisasi sistem keuangan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan dana publik. Misalnya, platform digital dapat digunakan untuk mengelola pengumpulan dan distribusi zakat secara real-time, memastikan bahwa dana tersebut sampai kepada kelompok yang membutuhkan dengan cepat dan tepat. Teknologi blockchain juga dapat diadopsi untuk menciptakan catatan keuangan yang transparan dan sulit dimanipulasi, sehingga mengurangi potensi penyalahgunaan dana publik.
Selanjutnya, penting untuk meningkatkan literasi keuangan Islam di kalangan masyarakat. Pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep seperti zakat, wakaf, dan larangan riba akan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung sistem keuangan publik Islam. Misalnya, masyarakat dapat didorong untuk berkontribusi melalui wakaf produktif, di mana aset yang mereka wakafkan diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan yang dapat digunakan untuk kegiatan sosial.
Di sisi lain, sektor swasta juga akan memberikan kontribusi pada keuangan publik Islam. Karena sektor swasta menjadi bagian dari keuangan publik, adanya lembaga keuangannya juga memungkinkan untuk melakukan kemitraan antara keuanga publik Islam dan swasta. Misalnya, Lembaga Keuangan Syariah dapat membuat bersamaan dengan pemerintah untuk pengadaan fasilitas infrastruktur. Dalam perspektif ini akan membantu dalam mempromosikan keuangan Islam. Bila ini dilakukan, semua pihak akan mendapat manfaat yang sama. Itulah sebabnya bagaimana keuangan publik Islam membuka kesempatan diplomasi ekonomi yang lebih luas. Sebuah negara yang mengimplementasikan prinsip keuangan Islam akan bekerjasama dengan negara lain dalam pembuatan kebijakan fiskal berdasarkan syariah. Terdapat pertukaran pengetahuan, pembiayaan bersama project, serta persamaan tatanan antar negara untuk membangun ekosistem keuangan Islam yang lebih kuat di seluruh dunia.
Namun berbagai tantangan global seperti instabilitas ekonomi dan perubahana geopolotik juga perlu diantisipasi ketika menerapkan keuangan publik Islam. Dengan menghindari hutang bunga dan penanaman nilai-nilai religius, akan membuat perbankan ini mempumyai versi yang lebih positif untu
k jangka Panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H