Mohon tunggu...
berliana rizqia putri
berliana rizqia putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tujuan Retorika dalam Dakwah: Analisis Berdasarkan Isi,Cara, keilmuan

27 Juni 2024   11:59 Diperbarui: 27 Juni 2024   12:37 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian Nabi bertanya, "Apakah mimpimu itu ditafsirkan oleh seorang pendeta Nasrani yang juga telah menyatakan keislamannya?" Abu Bakar berikrar, "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan kamu adalah utusan Allah."

Ketiga, Syaikh Muhammad bin Abi Bakar mengutip sebuah hadits Nabi dari Abu Dzar al-Ghifari dalam kitab al-Mawaidz al-Usfuriyah. Abu Dzar berkata, "Ya Rasulullah, ajarkan aku satu perbuatan yang mendekatkan aku ke surga dan menjauhkan aku dari neraka."

"Apakah termasuk kebaikan kalimat "Laa Ilaaha Illaahu", Abu Dzar bertanya, "Jika kamu melakukan kejelekan, maka ikutilah dengan kebaikan". "Benar, bahkan kalimat itu adalah yang terbaik di antara yang baik," jawab Nabi.

Keempat, dia menceritakan dari Abu Hurairah bahwa dia mendengar Nabi bersabda, "Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga." Para sahabat bertanya, "Engkau juga tidak, wahai Rasulullah?" Nabi menjawab, "Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah." (HR. Bukhari).

Jika di lihat dari sisi keilmuan,disebutkan ada empat tujuan retorika: koreksi, instruksi, sugesti, dan pertahanan.keempatnya dapat di gunakan untuk mencapai tujuan dakwah di atas.

Jika di simpulkan tujuan retorika dapat di bagi kedalam tiga sisi yaitu berdasarkan isi,cara,dan keilmuan.

Tujuan retorika dapat di bagi bagi bisa berdasar isi, cara, dan keilmuan. Semuanya dianggap memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan dakwah, yaitu amar makruf dan nahi mungkar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun