Keempat, pada saat dai berbicara, retorika dakwah menuntun dai untuk mengambil keputusan. Misalnya, saat berbicara dengan nada tinggi, sedang, dan rendah, dan saat memotivasi atau membuat pendengar sedih. Semua keputusan ini dibuat berdasarkan pertimbangan objektif yang dilakukan di lapangan.
Singkatnya, ada dua manfaat dari retorika dakwah: satu untuk pembicara dan satu lagi untuk pendengar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!