Dai dan mitra dakwah dilarang keras mendakwahkan bisnis, tetapi Nabi, para sababat, dan ulama banyak yang berprofesi sebagai pedagang. Dai harus menghidupkan dakwah, bukan bergantung padanya.
Kedua, dengaan memadukan ilmu adab dalam retorika dakwah akan mengantarkan pembicara yang profesional.dalam arti sebenarnya. Meskipun profesional tidak terkenal, memiliki manajer, dan menerima kompensasi, mereka harus memiliki etika dan pengetahuan dalam dakwah dan retorika.
Dalam konteks ini, makna profesional adalah menghayati sepenuh hati apa yang dikatakan dai dan mengamalkannya berdasarkan adab dan ilmu. Artinya, dai tidak perlu memiliki pekerjaan sebagai dai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H