Siapa yang tak kenal dengan bunga sakura asal Negara Jepang yang sangat cantik menawan saat bermekaran? Meski hanya melihat dari foto atau video saja, kita sudah bisa merasakan keindahan bunga tersebut. Membuat siapa pun yang melihatnya, ingin segera mengunjungi negeri sakura tersebut.
Namun, tahukah kamu, ternyata di Indonesia pun ada pohon yang sangat mirip dengan pohon sakura, lho. Ialah Tabebuya (Hidroathus Chrysotricus) atau dikenal juga sebagai bunga terompet. Kecantikan bunga ini bisa kamu temukan di sepanjang jalan kota Surabaya, Medan, magelang, Kediri, Karanganyar, dan lainnya.
Saat sedang mekar, pohon ini terlihat persis dengan pohon sakura. Namun, sebenarnya bentuk bunganya sangat berbeda. Bahkan kedua tanaman ini tidak berkerabat. Tabebuya memiliki kelopak seperti terompet dengan panjang sekitar 3-11 cm. memiliki daun yang tidak mudah rontok. Saat musim berbunga, bunganya indah dan lebat, akarnya juga tidak akan merusak rumah atau tembok walau berbatang keras.
Tanaman tabebuya juga memiliki bunga dengan varian warna yang berbeda. Ada yang berwarna kuning, putih, merah muda, ungu, dan merah tua. Setiap warna menunjukkan spesies pohon yang berbeda dan satu pohon hanya memiliki satu warna.Â
Ada banyak sekali varian Tabebuya dari berbagai Negara dalam genus handroanthus dan tabebuia, tetapi varian yang sering dijumpai di Indonesia ialah yang bunganya berwarna kuning, yang disebut juga bunga terompet emas.
Tabebuya sendiri memiliki lebih dari 100 spesies variasi, sehingga pohon ini memiliki baanyak nama. Sesuai jenisnya, pohon ini juga disebut sebagai pohon terompet merah muda, cedar putih, kayu putih, tecoma, dan manjack merah muda.Â
Nama latin tanaman ini pun beragam mengikuti spesies yang lebih dari seratus varian itu. Bahkan, peneliti masih berusaha mengklarifikasi setiap spesies tersebut sampai saat ini.
Jenis tabebuya yang ditanam di wilayah kota Surabaya yang ialah Tabebuia Chrysotrica atau bunga terompet emas. Tanaman ini bukan asli dari Indonesia, melainkan spesies tanaman asli hutan amazon yang berasal dari Brasil.Â
Habitat asli Tabebuya berasal dari tempat dengan keadaan iklim kering, karena itu Tabebuya dapat bertahan hidup di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia. Pohon ini adalah pohon hias popular yang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah di daerah subtropics dan tropis.
Umumnya, tanaman yang termasuk jenis pohon besar ini dapat tumbuh hingga 15 meter dengan keadaan perawatan yang ruti dan maksimal. Selain itu, Tabebuya termasuk tanaman dengan pemeliharaan rendah, yang mana pemangakasan dibutuhkan hanya untuk menghilangkan tangkai yang mati atau rusak.Â
Jarang ada hama atau penyakit yang mengganggu tanaman ini. Syarat utama agar tanman in I tumbuh subur dan cepat berbunga adalah ketersediaan cahaya matahari.
Kelebihan pohon tabebuya tidak hanya terletak pada bunganya yang cantik, pohon ini juga bisa dimanfaatkan sebagai sebagai pupuk. Cara membuatnya pun cukup mudah. Saat bunga-bunga berguguran di tanah, kumpulkan dan biarkan membusuk selama beberapa waktu. Pupuk tabebuya pun dapat digunakan untuk menyuburkan tanah.
Sementara, cara untuk menanam pohon tabebuya sendiri, yakni menggunakan biji yang dihasilkan dari buah tabebuya. Buahnya  berbentuk tabung yang mengerucut dengan panjang 10-50 cm. buah tabebuya memiliki biji yang sangat banyak. Dari biji tersebutlah dapat tumbuh tunas tabebuya. Selain itu, tanaman tabebuya termasuk tanaman yang agresif. Pasalnya, tanaman ini dapat tumbuh cepat. Untuk mencapai tinggi 4 meter, ia hanya membutuhkan waktu 8-18 bulan.
Tanaman tabebuya yang memiliki ketahanan tinggi terhadap cuaca kering sangat sesuai untuk penghijauan umumnya dihadapkan pada kurangnya penyiraman di saat musim kemarau. Karena itulah pohon tabebuya dapat membantu menjaga kestabilan suhu kota.
Pohon Tabebuya yang ditanam di sepanjang jalan bertujuan untuk menyerap polusi yang dihasilkan asap kendaraan bermotor. Hal ini juga dapat mengurangi efek rumah kaca yang dapat mengakibatkan suhu bumi meningkat (global warming).
Selain bermanfaat sebagai tanaman penghijauan, Tabebuya juga mempercantik jalanan kota yang biasanya hanya terdapat bangunan-bangunan saja. Saat bunga mulai bermekaran, banyak yang sengaja datang untuk berfoto ria. Tidak perlu jauh-jauh ke Jepang, Indonesia pun punya bunga secantik bunga sakura.
Di Surabaya sendiri, bunga Tabebuya ini biasanya mekar pada bulan Oktober atau November. Namun, kali ini sudah mulai bermekaran di bulan Agustus, dikarenakan cuaca yang tidak bersahabat.Â
Pemerintahan kota (Pemkot) Surabaya sudah menanam pohon Tabebuya di pinggir pinggir jalan sejak sepuluh tahun lalu. Setiap tahun pun jumlahnya diperbanyak. Hingga kini, sedikitnya tujuh ribu tanaman Tabebuya berdiri di sepanjang ruas jalan protocol.
Seperti yang kita tahu, di Indonesia kebanyakan adalah bunga terompet emas atau Tabebuia Ochrace. Namun, bunga ini sering disalahpahami sebagai bunga Tabebuia Chrysotrica.Â
Namun, bunga ini sering disalahpahami sebagai bunga Tabebuia Ochracea atau di Spanyol dikenal juga sebagi Corteza Amarillia. Bunga asal Amerika Selatan ini memiliki kemiripan dengan Golden Trumpet Tree atau pohon terompet emas.Â
Bunga ini adalah bunga musiman yang hanya mekar dimusim semi (September). Selama waktu itu, semua daun rontok dan hanya bunya yang tersisa.
Nah, itulah seputar bunga Tabebuya yang menawan dan banyak menarik perhatian karena keindahannya. Sekarang tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri jika ingin melihat Sakura. Di Negara kita pun memiliki pohon yang tak kalah cantik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H