Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bersama 200 Ribu Jemaat Merayakan Natal di Gelora Bung Karno Jakarta

21 Desember 2023   06:48 Diperbarui: 21 Desember 2023   14:50 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memasuki kawasan GBK (Foto: Martha Weda) 

Saya sendiri mulai menyiapkan apa saja yang dibutuhkan, seperti outfit seragam choir untuk si ganteng, yakni kemeja lengan panjang warna putih, dasi, celana panjang, dan sepatu yang ketiga-tiganya serba hitam. 

Saya juga menyiapkan bekal, baik makanan maupun minuman. Saya sudah mengantisipasi akan berada di GBK lebih dari 7 jam, belum termasuk waktu untuk perjalanan. Bisa lebih dari 12 jam kami akan berada di luar rumah. Untuk itu, perlu persiapan logistik cukup agar tidak kelaparan dan kehausan.

Saya menyiapkan bekal yang mudah saja. Nasi putih, mi goreng, omelet, satu termos kecil berisi teh panas, 2 tumbler besar berisi air putih, dan 1 botol air mineral. Dua bungkus roti dan biskuit juga saya beli di minimarket dekat rumah, buat tambahan camilan. 

Tak lupa saya memenuhi baterai gawai. Dari seminggu sebelumnya, saya juga sudah mengosongkan ruang penyimpanan di gawai. Saya memerlukan banyak ruang untuk mampu menyimpan video. Selain mengikuti ibadah saya juga berencana merekam acara dalam bentuk video. 

Pukul 10 pagi, suami sudah tiba kembali di rumah. Cepat juga blio menyelesaikan pekerjaannya.

Pukul 12.00, saya dan suami berangkat menuju titik kumpul di gereja. Sementara anak saya sudah ke gereja sejak pukul 10.30 pagi, karena memang bus tim choir akan berangkat lebih awal menuju GBK.

Setelah registrasi ulang di gereja, tim choir berangkat pukul 12.30. Bus jemaat sendiri seharusnya berangkat pukul 13.30, tetapi karena menunggu beberapa jemaat yang terlambat, bus akhirnya berangkat pukul 13.55.

Koordinator bus hanya menoleransi keterlambatan hingga pukul 14.00. Lewat dari waktu tersebut, bus harus berangkat jika tidak ingin terjebak dalam lalu lintas padat. Apalagi diketahui pada hari tersebut, ada 4 acara penting lainya di Senayan. Salah satunya yakni perayaan Natal Gereja Duta Injil di Istora.

Bersyukur lalu lintas menuju Senayan belum padat. Bus kami memasuki kawasan Parkir Timur Senayan (tempat parkir khusus bus) pada pukul 15. 05. Dan bus kami adalah bus ke-122 dari Gereja Tiberias yang masuk ke Parkir Timur sore itu. Ini artinya, sudah cukup banyak jemaat yang memenuhi GBK.

Benar saja. Berjalan kaki dari parkiran bus, kawasan GBK sudah cukup ramai. Saya dan suami bergegas naik menuju tribun. Sayangnya beberapa pintu tribun bawah sudah ditutup karena telah terisi penuh oleh jemaat. Padahal hari belum pukul 4 sore. Ibadah baru akan dimulai sekitar 2 jam lagi.

Memasuki kawasan GBK (Foto: Martha Weda) 
Memasuki kawasan GBK (Foto: Martha Weda) 
Foto: Martha Weda
Foto: Martha Weda
Pintu tribun yang masih dibuka tinggal bagian tribun yang tidak berhadapan persis depan panggung. Sementara, untuk mendapatkan hasil video yang bagus, saya membutuhkan tempat yang minimal sedikit berhadapan dengan panggung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun