Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bukan Baju Baru, Ini 3 Persiapan Penting Menyambut Natal

8 Desember 2023   14:57 Diperbarui: 9 Desember 2023   00:04 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Desember datang lagi. Bulan terakhir dalam setiap tahunnya ini menjadi bulan spesial bagi umat Kristiani di seluruh dunia. 

Umat Kristiani akan begitu bersukacita menyambut perayaan kelahiran Yesus Kristus. Ya, Natal menjadi momen yang begitu dinanti setiap umat dan keluarga yang merayakannya.

Berbagai persiapan untuk merayakan kelahiran Sang Juru Selamat sudah mulai dilakukan sejak awal bulan Desember. Bahkan banyak keluarga yang melakukan sejak Bulan November, termasuk keluarga kecil saya.

Membersihkan rumah, memasang pohon Natal, dan menata dekorasi nuansa Natal sudah kami lakukan sejak awal November lalu. Seiring dengan hujan yang mulai terus-menerus turun di kota kami, lampu kerlap-kerlip dan berbagai ornamen Natal memberi kehangatan di tengah-tengah keluarga. 

Sejak awal Desember pula, banyak gereja yang mulai menggelar perayaan Natal. Persiapan perayaan Natal umumnya sudah dilakukan pihak gereja beserta jemaat sejak beberapa bulan sebelumnya. Umumnya dimulai sejak Agustus hingga Oktober setiap tahunnya.

Di gereja di mana keluarga saya beribadah, yakni Gereja Tiberiaa Indonesia (GTI), pemberitahuan tentang persiapan dan perayaan Natal sudah disampaikan sejak pertengahan tahun. Terlebih GTI akan merayakan Natal secara besar-besaran di Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta pada Sabtu besok, 9 Desember 2023.

Ini seolah membuktikan bahwa Natal begitu besar artinya bagi umat Kristiani, sehingga persiapannya harus matang dan dilakukan jauh-jauh hari. 

Sumber: Good Housekeeping via Kompas.com
Sumber: Good Housekeeping via Kompas.com

Selain berbagai persiapan perayaan baik di rumah maupun di gereja, ada beberapa persiapan lain yang tidak kalah pentingnya, yang sebaliknya tidak diabaikan oleh setiap kita yang merayakan kelahiran Yesus Kristus. 

1. Persiapan hati

Yang paling penting dari setiap momen perayaan Natal adalah bagaimana kita mempersiapkan hati secara pribadi. 

Natal adalah momen dimana Allah menjadi sama dengan manusia. Dia datang ke dunia untuk melepaskan dan menyelamatkan umat manusia dari belenggu dosa. 

Oleh karena itu, Natal terutama berbicara tentang pertobatan. Natal berbicara tentang kehidupan yang benar. Natal berbicara tentang cara hidup yang berkenan di hadapan Allah. Natal juga berbicara tentang hidup yang menjadi berkat bagi sesama, dan bagaimana hidup kita menjadi serupa seperti Kristus. 

Bukankah kelahiran Kristus dibarengi dengan paduan suara Malaikat Surgawi yang berbunyi,

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. "

Ini berarti, dalam merayakan Natal kita harus menyembah Tuhan, berkaca diri, dan harus bertobat sungguh-sungguh, serta meninggalkan cara-carq hidup duniawi.

Momen Natal juga menjadi momen yang tepat bagi kita untuk membersihkan hati. Baik bagi kita untuk memeriksa dan mengoreksi hati kita masing-masing. 

Bila masih ada hal-hal pahit yang mendekam di dalam hati, seperti kekecewaan, kebencian, dendam, sakit hati, maupun tawar hati, sebaiknya kita buang semuanya itu. Hal-hal tersebut tidak berkenan di hadapan Tuhan. 

Andaikata pun kita merasa begitu berat untuk melakukan itu, namun ada kerinduan untuk hati yang dipulihkan, kita bisa berdoa dan meminta Tuhan memampukan kita untuk membersihkan dan menyucikan hati kita dari segala kepahitan tersebut. 

Sehingga pada akhirnya, pada saat puncak perayaan Natal 25 Desember, kita bisa berkata: 

"Aku hidup tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku."

2. Persiapan fisik

Hal yang tidak kalah urgen adalah mempersiapkan dan menjaga kondisi tubuh tetap sehat menjelang hingga puncak perayaan Natal tanggal 25 Desember mendatang. 

Terlebih sepanjang Desember, mulai dari awal bulan hingga menjelang malam tahun baru, akan banyak sekali kegiatan perayaun Natal. Ada perayaan Natal kantor, perayaan Natal komunitas, perayaan Natal sektor pelayanan, perayaan Natal lingkungan, perayaan Natal sekolah, perayaan Natal Oikumene, dan masih banyak lagi. 

Belum lagi kegiatan persiapan Natal yang juga harus dilakukan di rumah. Antara lain membersihkan rumah, memasang Pohon Natal, menata ornamen dan berbagai dekorasi Natal, membuat kue-kue Natal, juga memasak hidangan untuk malam dan hari Natal.

Untuk bisa melakukan semua itu, dituntut fisik yang fit. Maka dari itu, tidak ada salahnya tetap rutin berolahraga. Kalau perlu bisa pula dibantu dengan mengonsumsi multivitamin guna meningkatkan dan mempertahankan daya tahan tubuh.

Dengan tubuh yang tetap bugar, kita bisa beribadah dan merayakan Natal dengan penuh sukacita bersama keluarga tercinta. 

3. Persiapan waktu

Momen Natal hanya datang satu kali dalam satu tahun. Untuk itu, sudah sepatutnya kita mempersiapkan waktu terbaik yang kita miliki benar-benar untuk memuliakan Tuhan. 

Menyadari bahwa Tuhan sudah begitu baik dalam hidup kita, alangkah indahnya jika selama Bulan Desember kita juga lebih mendekatkan diri kepada Dia.

Meningkatkan intensitas ibadah baik ibadah pribadi, bersama keluarga, maupun ibadah di gereja merupakan cara terbaik mendekatkan diri pada-Nya. 

Kita juga harus pintar-pintar merencanakan dan mengatur waktu. Tujuannya agar kegiatan-kegitan ibadah Natal tetap bisa diikuti, tanpa mengganggu aktivitas dan kewajiban sekuler lainnya yang juga tak kalah penting untuk dilakukan. 

Pada masa Natal ini, mempersiapkan waktu dengan baik juga penting agar bisa berkumpul dan bersukacita bersama keluarga tercinta. 

Bagi anak-anak rantau yang merencanakan mudik dan merayakan Natal bersama orangtua dan sanak keluarga di kampung halaman, perlu mempersiapkan waktu jauh hari sebelumnya. Para perantau yang sudah bekerja, sebaiknya sudah merencanakan bahkan mengajukan permohonan cuti sejak awal Bulan Desember. 

Mempersiapkan waktu khusus tidak berlaku hanya bagi perantau, tetapi juga berlaku bagi kita yang tinggal tidak jauh dari orangtua.

Jangan sampai karena terlalu asyik dengan kesenangan diri sendiri, dan menganggap enteng segala urusan, akhirnya lalai mengunjungi orangtua. Padahal Natal hanya satu tahun sekali. Tentulah orangtua sangat bahagia jika anak-anak yang sudah dewasa bahkan sudah berkeluarga mengunjungi mereka di hari spesial ini.

Selamat bersukacita menyambut Natal. Salam damai. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun