Gejala sakit perutnya semakin parah ketika acara berlanjut ke gedung resepsi. Di sana si Ganteng mulai buang-buang air. BAB-nya cair. Saya pun mulai tidak tenang. Sepertinya si Ganteng terserang diare. Terlebih melihat wajah si ganteng yang pucat, keluar keringat dingin, dan tampak menahan sakit.Â
Usaha saya juga beberapa kerabat membalur perut dan punggungnya dengan minyak kayu putih tidak membuahkan hasil. Si Ganteng tetap kesakitan. Baju batiknya basah kuyup oleh keringat dingin.Â
Ketika itu saya sudah tidak lagi menikmati suasana pesta. Rencana saya untuk beraksi menyanyi ala penyanyi profesional pun buyar. Yang ada hanya keinginan si Ganteng lekas sembuh.Â
Oleh karena kondisi tersebut, diantar seorang kerabat, saya dan si Ganteng pun segera kembali ke penginapan sebelum acara berakhir.
Sesampai di penginapan, si Ganteng terus diare, terus buang air. Sementara itu saya berusaha mengobati secara tradisional, dengan membuatkan minuman teh kental/pahit dan memberikan oralit.
Sampai puncaknya saya menyerah. Sepertinya usaha pengobatan tradisional yang saya lakukan tidak membuahkan hasil .Meskupun saya berusaha tetap tenang dan tidak panik, tetapi saya mulai kelelahan dan putus asa. Sementara suami yang saya hubungi sudah meminta untuk segera membawa si Ganteng ke rumah sakit.Â
Akhirnya, pukul 10 malam, bersama adik dan seorang sepupu, kami membawa si Ganteng ke sebuah rumah sakit di Yogyakarta, langsung ke Unit Gawat Darurat.Â
Bersyukur saya sudah prepare sejak dari Jakarta. Saya selalu siaga dalam dompet saya, kartu asuransi kesehatan dari perusahaan tempat suami bekerja, juga kartu BPJS Kesehatan. Berjaga-jaga terhadap risiko apapun, saya bisa memilih manfaat layanan di antara keduanya.Â
Saya bersyukur pula staf front office, juga dokter dan perawat di rumah sakit yang sigap membantu ketika mengetahui kami berasal dari luar kota Yogyakarta. Demi kepraktisan, saya pun memilih menggunakan manfaat asuransi kesehatan dari kantor suami.Â
Oleh dokter UGD, si Ganteng langsung ditangani dan diinfus. Karena kondisi saya juga sudah kelelahan, saya tidak memperhatikan detail obat apa saja yang diberikan kepada anak saya melalui infus dan juga ada obat yang diminum langsung.Â