Berandai-andai Menulis Surat untuk Pak Jokowi, Presiden Republik Indonesia
Selamat sore, Pak Jokowi.
Apa kabarnya hari ini? Semoga senantiasa dalam keadaan baik ya, Pak.
Perkenalkan, saya salah satu penggemar dan pendukung Bapak. Seorang yang begitu terkagum-kagum pada sepak terjang Bapak sebagai seorang pemimpin.
Kekaguman saya bukan hanya setelah Bapak menjadi Presiden, tetapi diawali sejak Bapak memimpin Solo sebagai Walikota.
Salah satu momen kekaguman saya yakni ketika dalam satu wawancara dengan sebuah stasiun TV, Bapak menceritakan bagaimana sabar dan gigihnya Bapak dalam menghadapi para pedagang di salah satu pasar di Kota Solo, yang enggan direlokasi.
Seingat saya, Bapak bahkan barus mengadakan pertemuan, juga menggelar undangan makan siang hingga puluhan kali dengan para pedagang tersebut, hingga akhirnya para pedagang ini mau direlokasi.
Buat saya, ini sebuah bentuk kesabaran dan kegigihan yang luar biasa, yang sulit ditemui pada seorang pemimpin dimanapun.Jujur saja, baru kali itu saya mendengar langsung ada seorang pemimpin yang mau berlelah dan sabar mendengarkan dan menghadapi unek-unek serta keluh kesah warganya sebelum mengambil sebuah keputusan atau bersepakat dengan warga.
Sependek pengetahuan saya, jarang ada pemimpin yang seperti Bapak. Umumnya para pemimpin lebih menyukai cara instan, memaksa, dan memanfaatkan kekuasaan ketimbang menggunakan cara-cara humanis ketika menghadapi warganya.
Dalam hal relokaai dan penggusuran, tidak sedikit pemimpin kota yang langsung menurunkan aparat hukum untuk mensterilkan sebuah wilayah.