Menikmati diorama perjalanan sejarah Bangsa Indonesia merupakan daya tarik tersendiri, khususnya bagi penikmat sejarah. Seakan terbawa mesin waktu ke masa lalu, aneka rasa timbul tenggelam menyaksikan untaian sejarah tersaji.Â
Rasa yang mencuat bagai melihat album masa lalu. Turut terhanyut kala menyimak kisah-kisah perjuangan rakyat dan para pemimpin bangsa sebelum maupun sesudah kemerdekaan.Â
Pengetahuan sejarah yang banyak terlupa selepas sekolah, kembali terisi dengan menyimak satu persatu suguhan histori yang tertata apik. Rasa nasionalisme, bangga, dan cinta tanah air pun kembali berkobar.Â
Pelajar atau masyarakat umum yang rindu memperdalam sejarah Bangsa Indonesia, Museum Sejarah Nasional ini sangat recommended.Â
Sejumlah wisatawan asing juga tampak terlihat tekun menyimak setiap diorama dipandu seorang tour guide.
Usai memuaskan dahaga akan cikal bakal bangsa di Museum Sejarah Nasional, kami bergerak naik menuju Pelataran Cawan.
Dari Pelataran Cawan, pengunjung dengan leluasa dapat melihat pemandangan kawasan Monas dan sekitarnya dari ketinggian 17 meter dari dasar Monas. Dengan diiringi tiupan angin yang cukup kencang, banyak pengunjung yang duduk-duduk melepas lelah di area ini, sembari menyantap kudapan dari bekal masing-masing.
Lepas pukul empat sore, kami memutuskan mengakhiri kunjungan kami ke Monas. Melalui rute yang sama, kami menikmati nuansa Jakarta menuju senja.