Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

5 Alasan Lebih Memilih Homestay untuk Keperluan Acara Pernikahan

7 Juli 2023   15:33 Diperbarui: 8 Juli 2023   21:13 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dokumentasi Martha Weda) 

Beberapa minggu lalu, saya dan anak lelaki saya menghadiri pernikahan seorang sepupu dari pihak ibu. Pernikahan tersebut diadakan di Kota Yogyakarta, tempat domisili sepupu beserta ayah ibunya. 

Sebagian besar keluarga yang hadir, termasuk saya, berasal dari luar Yogyakarta. Untuk itu, tentu kami membutuhkan tempat menginap selama beberapa malam di sana. Oleh karenanya, paman (ayahnya sepupu) mencarikan penginapan bagi kerabat yang bakal datang.

Sebuah homestay di kawasan Jalan Tentara Rakyat Mataram, Yogyakarta, akhirnya menjadi pilihan. Total ada delapan kamar tersedia di homestay tersebut, dan semuanya dipesan selama beberapa hari untuk keluarga besar yang hadir. 

Pengalaman menginap beberapa malam di homestay memberi catatan tersendiri. Khususnya untuk sebuah hajatan besar seperti pernikahan. Dibanding jenis penginapan lainnya, homestay ternyata sangat recommended untuk dipilih sebagai tempat menginap keluarga besar.

Berangkat dari pengalaman tersebut, ada beberapa alasan mendasari rekomendasi ini. 

1. Seperti di rumah sendiri

Homestay pada umumnya merupakan tempat tinggal pemiliknya. Oleh karena berbagai pertimbangan, pemilik rumah menjadikan sebagaian kamar yang ada untuk disewakan. Itu sebabnya, ukuran homestay umunya tidaklah besar. Biasanya hanya terdiri dari beberapa kamar saja. 

Begitu pula dengan homestay yang kami tempati. Homestay ini memiliki dua lantai. Lantai pertama terdiri dari delapan kamar dan semuanya disediakan untuk tamu. Sedangkan sisa kamar di lantai dua ditempati pemilik dan karyawannya. 

Ukuran homestay yang kecil memungkinkan kami keluarga besar untuk berkumpul dan berinteraksi dengan mudah, kapan saja. Apalagi tidak ada tamu lain karena semua kamar dipesan.

Pun merasa aman bagi kami untuk membuka pintu kamar atau menutupnya tanpa mengunci, karena tamu homestay saat itu hanya keluarga kami. 

Situasi homestay semakin mendukung karena ada ruangan lobi merangkap ruang santai yang cukup besar, yang bisa dijadikan tempat berkumpul layaknya ruang keluarga. Dalam ruangan ini kami keluarga besar bisa duduk-duduk sambil bercengkerama serta menikmati minuman teh dan kopi gratis sepuasnya.

Dokumentasi Martha Weda
Dokumentasi Martha Weda

Terdapat pula dapur kecil di homestay ini. Sejatinya dapur tersebut memang "staff only", tetapi begitu baiknya si pemilik, sehingga kami sebagai tamu bisa neminta ijin bila sesekali masuk dan menggunakan dapur tersebut. Saya masuk ke sana beberapa kali untuk mencuci peralatan makan yang setia saya bawa serta dalam setiap perjalanan ke luar kota. 

Situasi nyaman layaknya rumah sendiri ini tentu tidak bisa dinikmati jika menginap di penginapan dengan jumlah kamar yang banyak yang memang sejak semula diperuntukkan untuk bisnis. 

2. Lokasi menguntungkan dan memudahkan tamu

Lokasi honestay umumnya berada di tengah pemukiman penduduk. Begitu juga dengan yang saya tempati saat itu. 

Jalan Tentara Rakyat Mataram merupakan salah satu jalan raya besar di Kota Yogyakarta, yang berada di tengah lingkungan pemukiman penduduk.

Oleh karenanya, di sepanjang sisi jalan raya ini banyak terdapat sarana dan fasilitas yang tersedia untuk masyarakat umum. Diantaranya ada sekolah, rumah ibadah, kantor, bahkan di salah satu sisinya berdiri megah gedung DPD PDI Perjuangan DIYogyakarta.

Gereja di seberang homestay (dokumentasi Martha Weda) 
Gereja di seberang homestay (dokumentasi Martha Weda) 

Bukan hanya itu, jalan raya ini sekaligus menjadi kawasan bisnis mulai dari UMKM hingga retail besar. 

Tidak sulit bagi kami untuk menemukan warung-warung di sekitar penginapan yang menjual aneka makanan dan minuman. Pun beberapa minimarket seperti Alfamart dan Indomaret bahkan hanya berjarak beberapa langkah dari halaman homestay.

Minimarket persis di samping penginapan (dokumentasi Martha Weda) 
Minimarket persis di samping penginapan (dokumentasi Martha Weda) 

Bila gerah membawa pulang banyak pakaian kotor, terdapat pula jasa laundry kilat yang cukup murah. Taklupa, terdapat toko oleh-oleh dengan harga yang sangat bersahabat bagi saku. 

Yang tidak kalah pentig, lokasi penginapan tidak jauh dari pusat wisata Malioboro sebagai ikon Yogyakarta. 

Letak homestay yang strategis tersebut sungguh memudahkan tamu untuk memenuhi aneka kebutuhannya selama menginap di sana.

3. Jumlah tamu perkamar menyesuaikan dengan situasi

Namanya hajatan besar, kerabat yang datang tentu berbondong-bondong. Jumlah kerabat dari pihak paman yang hadir dari luar kota dalam pernikahan sepupu ini ada 29 orang.

Dengan jumlah kamar hanya delapan, artinya satu kamar dihuni tiga hingga empat orang. Padahal aturan normalnya perkamar hanya untuk dua tamu.

Dokumentasi Martha Weda
Dokumentasi Martha Weda

Akan tetapi, situasi ini tidak menjadi masalah bagi pengelola homestay. Mereka sangat welcome dengan kedatangan kami.

4. Harga sangat terjangkau

Mendengar penuturan seorang kerabat di Yogya yang ikut serta saat memesan kamar, harga menginap perkamar sangat terjangkau. Pada kisaran seratus hingga dua ratus ribuan rupiah permalam. Bahkan diberikan potongan harga karena memesan seluruh kamar dalam waktu yang cukup lama, beberapa hari. 

5. Jadwal check-in dan check-out cukup luwes

Karena sebagaian besar datang dari luar kota Yogyakarta, kami tiba di penginapan pada waktu yang bervariasi.

Beberapa kerabat yang datang dari Jakarta, termasuk saya, bahkan tiba pada dini hari. Penyebabnya karena sebagian besar dari kami menggunakan kereta dan bus malam.

Begitu pula saat hendak kembali ke kota masing-masing. Waktu check out kami berbeda-beda menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan transportasi yang kami tumpangi.

Namun, nilai tambah dari homestay yaitu fleksibilitasnya. Waktu check-in dan check-out cukup luwes serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi waktu tiba juga keberangkatan tamu.

***

Melihat catatan pengalaman tersebut, tidak berlebihan bila saya menyarankan untuk memilih homestay sebagai tempat menginap kerabat, jika hendak menggelar sebuah acara pernikahan. 

Namun demikian, ada baiknya memerhatikan beberapa hal saat hendak memilih homestay untuk keluarga, antara lain :

1. Pastikan pengelola homestay cukup fleksibel dengan berbagai aturan terkait jumlah penghuni perkamar, jadwal chek in dan check out, serta penggunaan area homestay.

2. Sesuaikan jumlah kamar dengan jumlah kerabat yang akan menginap. Sebisa mungkin pilih homestay yang tidak terlalu banyak kamar, tetapi pas jumlahnya bagi keluarga yang akan menginap. 

3. Lokasi penginapan dekat dengan pemukiman penduduk, berbagai fasilitas umum yang dibutuhkan, serta lokasi wisata. 

4. Pertimbangkan penilaian atau rating tamu pada aplikasi. 

5. Sesuaikan harga kamar homestay dengan bujet yang tersedia. 

6. Pilih waktu hajatan di luar masa liburan agar harga kamar yang didapat tetap di harga normal. 

Demikian sekadar sharing seputar penginapan dan homestay. Semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun