Ibu tidak merasa terbebani dengan kegiatannya tersebut. Sebaliknya, ibu bangga, di usia yang sudah lanjut, 73 tahun, ibu masih aktif dan produktif, meski kini terbatas hanya dalam lingkup keluarga.Â
Kebiasaan ibu yang disiplin dan pekerja keras ini, tidak terlepas dari kebiasaan masa muda ibu.
Puluhan tahun menjadi sales di sebuah perusahaan BUMN yang bergerak pada jasa asuransi, membuat ibu menjadi pribadi yang ulet, penuh semangat, dan pantang menyerah.Â
Dulu, ibu sangat ulet mencari client. Tidak heran, kenalan ibu ada hampir di setiap sudut kota tenpat tinggalnya.
Sekarang, setelah tidak aktif lagi, sesekali masih ada saja kenalan yang meminta tolong ibu, mencarikan nasabah untuk produk asuransi yang mereka tawarkan.Â
Nrimo
Ibu bukan seorang yang mudah mengeluh. Menurut suami saya yang mengerti bahasa Jawa, ibu itu nrimo, mampu menerima kondisi apapun tanpa mengeluh.Â
Sewaktu bapak mertua masih hidup, tapi mulai sakit-sakitan dan tidak mampu bekerja lagi, ibu yang menjadi tulang punggung keluarga, mencari nafkah sebagai sales asuransi.Â
Namun demikian, cerita suami, tidak pernah terdengar keluhan keluar dari perkataan ibu. Ibu tetap melayani, mencintai, dan menghormati bapak mertua sampai beliau wafat.Â
Kini ibu juga mengalami banyak masalah kesehatan akibat usia lanjut, tapi ibu pun pantang mengeluh. Dinikmati saja, begitu ibu sering berkata, bila penyakitnya kambuh.Â