Satu hal yang tak habis saya syukuri dari kesalahan saat kuliah tersebut, yaitu membawa saya bisa dipertemukan dengan suami tercinta. Seandainya dulu saya memilih program studi yang benar-benar sesuai dengan minat saya, belum tentu saya bisa bertemu laki-laki sebaik suami saya ini, hehe..Â
Terbukti dengan banyak bersyukur, kita bisa melihat hal-hal baik dari balik sebuah kesalahan. Dengan berlaku demikian, penyesalan yang semula memenuhi hati pun lama-kelamaan akan tergerus, lalu kemudian dengan sendirinya menghilang.Â
Kedua. Mengambil nilai-nilai dari kesalahan -kesalahan di masa lalu. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari semua kesalahan di masa lalu.Â
Antara lain, menegur kita untuk lebih bijaksana, lebih berhati-hati dan banyak memimbang-nimbang sebelum bertindak atau sebelum mengambil keputusan.Â
Sebagai seorang beriman, kita juga diingatkan untuk tidak bermegah dengan kekuatan sendiri, alias sok pintar. Sebaiknya berdoa terlebih dahulu dan meibatkan TUHAN terutama saat hendak mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup, agar kita tidak terjebak dalam keputusan yang salah.Â
Ketiga. Bayar harga. Apa maksudnya?Â
Untuk segala sesuatu yang terjadi akibat kesalahan kita, akibat keteledoran kita, atau akibat sok pintarnya kita, ya kita harus terima dan jalani konsekuensinya.
Menyesal boleh, tetapi jangan lama-lama. Karena mau menyesal sampai seperti apapun tidak akan pernah bisa nengubah keadaan.Â
Lebih baik introspeksi diri, bangkit, benahi diri, perbaiki apa yang bisa diperbaiki, dan berjuang untuk maju dengan memanfaatkan setiap potensi diri yang ada.Â
Saya sering mendengar kalimat bijak ini :