Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bukan karena Orangnya, Ini yang Sering Menyebabkan Orang Kesal pada Perokok

9 Oktober 2021   19:31 Diperbarui: 9 Oktober 2021   19:38 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi merokok (Steve Mason via Kompas.com)

Cerdas sekali kan tetangganya ini. Dia nggak mau rumah dan keluarganya tercemar asap rokok, tetangga sebelah rumahnya yang dia korbankan.

Contoh lainnya kalau pas lagi makan di kantin atau di warung makan. Para perokok biasanya nggak peduli dengan pengunjung lain. Bahkan sekalipun di warung atau kantin itu ada anak-anak. Cuek aja menyulut rokoknya.

Akhirnya, mereka yang nggak merokok terpaksa mengalah. Buru-buru makan dan segera angkat kaki sambil ngedumel.

Nah, melihat contoh-contoh di atas, mungkin sudah saatnya kamu mikir. Sudah saatnya kamu mulai memperbesar rasa peduli, simpati dan empati kamu.  

Bahwa nggak semua orang bisa mentolerir asap rokok. Bahwa akibat rokok kamu, orang lain bisa celaka. Bahwa akibat asap rokok kamu, orang lain menjadi perokok pasif dan ikut terpapar racunnya.

Mungkin sudah saatnya juga kamu mulai berpikir gimana caranya, kamu merokok tapi nggak pakai asap. Trus, nggak ada sisa abu maupun sisa puntung rokok. Biar nggak merugikan orang lain. Orang tuh nggak kesal koq sama kamu. Orang hanya kesal sama perrilaku kamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun