Bisa karena alasan kesehatan seperti punya penyakit bawaan yang harus menghindari asap rokok. Asma atau sinusitis, contohnya.
Atau bisa juga karena dia memang nggak mau tubuhnya terpapar asap rokok. Kamu tahu kan, asap rokok itu penuh dengan zat racun berbahaya?
Kalau hanya rokok aja tanpa asap, pasti nggak akan ada yang marah. Coba aja. Kamu pegang rokok di tangan kamu, tapi jangan dibakar, dipegang aja seharian. Dijamin nggak akan ada yang komplain.
Itu baru masalah asap rokok. Belum lagi abu rokok kamu yang bisa terbang kemana-mana. Lebih bahaya lagi kalau abu rokokmu itu masih berhara, bisa mencelakakan orang lain.
Nggak hanya itu, ada lagi masalah puntung rokok yang juga sering bikin orang lain keki.
Saya aja contohnya. Suami saya nggak merokok, apalagi saya. Namun, saya sering mendapati selokan depan rumah saya penuh dengan puntung rokok.
Siapa yang harus membersihkan? Ya, terpaksa saya. Sebel kan kayak gitu! Mereka yang merokok, saya yang repot!
Udah paham sampai di sini?
Seorang temanku pernah curhat. Dia kesal banget sama tetangga sebelah rumahnya. Tetangganya ini perokok.
Setiap kali mau merokok, tetangganya ini akan duduk di sisi pagar pembatas halaman belakang antara rumahnya dan rumah teman saya. Alhasil asap rokoknya terbang dengan manis memenuhi halaman belakang rumah teman saya.
Padahal teman saya ini banyak melakukan aktivitas di halaman belakang, salah satunya mencuci dan menjemur pakaian. Akibatnya apa? Jemurannya sering kali bau asap rokok. Teman saya pun jadi sering terpapar asap rokok.