Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Saya Ditolak Vaksin karena Belum 3 Bulan Sembuh dari Covid-19

17 Agustus 2021   06:00 Diperbarui: 17 Agustus 2021   10:15 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksinasi (Dok. Shutterstock via Kompas.com)

Kami berdua sempat sedikit beradu argumen, namun akhirnya saya memutuskan untuk menerima keputusan mereka. Bagaimanapun petugas di lokasi hanya mengikuti arahan yang telah mereka dapatkan sebelumnya.

Kecewa? Pastilah saya kecewa. Pasalnya, saya benar-benar ingin segera divaksin. Rasanya seperti berutang bila belum melakukannya.

Saya pernah merasakan terpapar, mengalami gejala ringan dan menjalani isolasi mandiri. Situasi tersebut sangat tidak nyaman. Hal itu yang mendorong saya untuk segera divaksin.

Sebenarnya, beberapa bulan yang lalu, saat vaksin Covid-19 mulai diberikan pada masyarakat umum, saya ingin segera mendaftar. Tetapi ketika itu sinusitis saya sedang kambuh. Asam lambung saya pun meningkat. Saat itu saya berkonsultasi pada seorang dokter internis, dan beliau menyarankan saya menunda vaksin hingga gejala sinusitis saya hilang dan asam lambung saya normal.

Ketika gejala sinusitis saya hilang, dan tidak ada lagi gejala asam lambung meningkat, tak dinyana saya malah terpapar Covid-19. Alhasil rencana vaksin tertunda lagi

Nah, saat ini saya merasa dalam kondisi yang sangat sehat. Sisa-sisa gejala Corona pun telah hilang sama sekali. Apa daya terganjal prosedur.

Benarkah harus menunggu 3 bulan?

Melansir dari Kompas.com, seorang penyintas Covid-19 memang telah membangun antibodi terhadap virus corona, tapi masih ada kemungkinan untuk reinfeksi atau terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya. Sehingga, penting untuk mendapatkan vaksinasdi Covid-19 untuk membantu memperkuat meningkatkan antibodi. 

Pakar penyakit menular Kristen Englund, MD dari Cleveland Clinic mengatakan, belum diketahui pasti berapa lama kekebalan alami Anda akan bertahan, setelah Anda terinfeksi Covid-19. “Studi yang berfokus pada berapa lama kekebalan bertahan setelah positif Covid-19, hanya mencakup 200 pasien. Belum ada banyak data. Cara terbaik untuk memastikan Anda terlindungi dalah dengan divaksinasi,” jelas dr Englund.

Ia juga menekankan, bahwa bagi mereka yang pernah menderita Covid-19 dan memiliki gejala jangka panjang atau long Covid, mendapatkan vaksin covid-19 tampaknya bisa membantu pasien akhirnya pulih dari gejala long Covid.

Dengan demikian, Dr Englund menyarankan untuk segera divaksinasi setelah selesai menjalani isolasi mandiri atau mendapatkan perawatan di rumah sakit dan dinyatakan sembuh oleh dokter yang merawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun