Berkali-kali saya terbangun setiap malamnya. Merasa sendiri dan terisolasi (kan memang isolasi ya, hehe...). Ditambah lagi dengan kondisi tubuh yang demam. Pikiran pun melanglang ke mana-mana. Saya jadi teringat semasa kecil dulu, bila demam saya sering melihat benda-benda di sekitar saya seolah bergerak. Mungkin halusinasi ya.Â
Di malam ke empat, dengan kondisi tubuh yang tidak nyaman, dan tidak bisa tidur, saya membuka YouTube dan mencari lagu-lagu rohani yang sekiranya bisa menguatkan saya. Tanpa sengaja saya menemukan lagu ini. Judulnya : "Tuhan Selalu Menolongku."
Saya lupa apakah saya pernah mendengar lagu ini sebelumnya. Ataukah lagu ini pernah dinyanyikan saat ibadah offline atau online. Saya tidak ingat persis.
Tetapi saya langsung terpikat begitu pertama kali melihat dan mendengarkannya di YouTube. Setiap kata dalam lagu ini sangat menguatkan saya.
Pikiran-pikiran negatif yang kadang muncul saat itu, terhapus ketika mendengarkan lagu ini. Lagu ini pun saya dengarkan berulang-ulang sampai saya tertidur.Â
Menyimak lagu ini saya seperti kembali diingatkan bahwa di atas segala permasalahan yaitu penyakit yang saya hadapi saat itu, ada Tuhan yang siap sedia menolong saya dan keluarga saya, bahkan memebebaskan kami dari virus itu.
Melalui lagu ini iman saya dikuatkan, bahwa Tuhan memperhatikan setiap umat-Nya. Bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan saya, termasuk terinfeksi Covid-19 sekalipun, semuanya atas seijin Tuhan. Bahkan sehelai rambut saya pun jatuh atas seijin Tuhan. Saya semakin yakin, Tuhan akan menolong dan memberkati saya.
Di hari ke lima saya sakit, saya lihat suami tampak pucat. Ternyata suami mulai mengalami demam. Saya sudah sangat yakin, pasti suami juga ikut terpapar. Dan benar saja. Sore harinya suami ke rumah sakit untuk berobat dan tes swab, hasilnya positif. Padahal dua minggu sebelumnya suami sudah menerima vaksin dosis pertama.
Namun, puji syukur kepada Tuhan, anak saya, Si Ganteng, tetap sehat, bahkan sudah menerima vaksin dosis pertama pula. Fix, akhirnya saya dan suami tepar berdua.Â
Syukurlah suami mulai sakit ketika saya sudah tidak lagi demam. Jadi sedikit-sedikit saya mulai kembali mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang tadinya diambil alih suami. Meskipun tidak bisa maksimal, paling tidak saya tetap bisa merawat suami dan mengurus anak saya.
Suami saya sendiri mengalami demam turun naik dalam kurun waktu cukup lama, 13 hari. Dengan batuk yang menurut saya agak berat. Saya sendiri hanya mengalami batuk sesekali. Akan tetapi, secara keseluruhan kami berdua hanya mengalami gejala ringan.
Di hari-hari selanjutnya, "Tuhan Selalu Menolongku" menjadi penguat saya dan suami. Lagu ini bagai obat yang wajib dikonsumsi setiap hari, bahkan berkali-kali setiap hari, hingga saya dan suami sembuh. Lagu ini benar-benar menjadi faktor yang berperan penting meningkatkan imun tubuh kami.