Betapa banyak anak muda jaman now, masih remaja, bahkan masih unyu-unyu, yang berpikir pendek. Begitu kebelet menikah tanpa mempedulikan konsekuensi dan tanggung jawab yang akan diemban setelahnya. Dan tanpa persiapan yang matang pula.
Lalu, Mas Bari juga bercerita, setelah menikah, anaknya yang kini tinggal serumah dengan mertua, pernah datang hendak meminjam uang sebesar 10 juta rupiah.Â
Bagaimana orangtua tidak dibuat pusing bila seperti ini. Menikah pada akhirnya menjadi beban tambahan bagi kedua orangtua. Tanpa pekerjaan, tanpa ada sumber penghasilan, alangkah berani melangkah ke jenjang pernikahan.
Adik-adik muda, bro and sis, menikah memang menyenangkan. Apalagi bila bertemu dengan pasangan yang tepat. Serasa hidup di surga sekalipun belum tiba di surga.
Tetapi, bro and sis, menikah juga perlu persiapan, baik mental, fisik, maupun materi. Menikah bukan ajang coba-coba. Bila berani menikah hanya dengan modal nekat, percayalah, bukan kebahagiaan yang didapatkan. Justru penderitaan yang akan menjadi santapan kamu setiap hari.
Memang tidak ada yang salah dengan menikah muda. Banyak juga kita melihat pasangan yang tadinya menikah di usia muda, tetap langgeng dan bahagia. Tetapi tentu ada syarat dan ketentuan berlaku guna mewujudkan kebahagiaan di dalam pernikahan.
Saya mencatat paling tidak ada 3 hal yang sebaiknya dipersiapkan ketika ingin menikah di usia muda.
1. Memiliki pekerjaan atau sumber penghasilan
Menikah memang sebaiknya didasari cinta. Tetapi setelah menikah, perut tidak akan kenyang hanya dengan "makan" cinta. Kita tetap butuh makan nasi dan teman-temannya.
Dua anak muda yang berencana hendak menikah, sebaiknya paling tidak salah satu diantaranya telah memiliki pekerjaan atau usaha yang menjadi sumber penghasilan.
Hal ini tentunya untuk memastikan bahwa roda perekonomian akan tetap berputar setelah menikah. Tetap ada uang yang bisa dibelanjakan untuk memenuhi keperluan hidup.