Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Punya Anak Usia Balita? Jangan Malas!

1 April 2021   17:22 Diperbarui: 1 April 2021   22:00 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, makanan untuk anak tidak mesti yang mahal. Banyak bahan-bahan pangan murah namun bergizi tinggi. Aneka sayuran seperti bayam, kangkung, wortel, buncis, dapat dijadikan sumber kecukupan gizi bagi anak. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan protein, kita dapat memenuhinya dnegan tahu, tempe yang berasal dari kacang-kacangan, juga telur, dan ikan.

Terkait asupan gizi pada anak, dr Diana Sunardi, Mgizi, SpGK dari Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM, mengungkapkan pemberian gizi yang cukup pada anak di masa emas yaitu dari bayi hingga usia lima tahun merupakan hal penting. Pasalnya, pemenuhan gizi menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada kecerdasan dan juga perilaku. Dimana di usia tersebut, sel-sel otak sedang berkembang.

Di samping itu, asupan gizi juga akan berpengaruh pada pertumbuhan fisik yang meliputi tinggi dan berat badan anak. Berpengaruh pula pada perkembangan anak, yang meliputi aktivitas fisik dan kognitif, termasuk kemampuan bergerak anak.

Apalagi di tengah situasi pandemi ini, asupan gizi seimbang juga sangat penting guna menjaga imunitas tubuh anak.

Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Kirana Pritasari MQIH. Beliau mengatakan di tengah pandemi ini, pemenuhan gizi anak harus tetap diperhatikan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga imunitas agar terhindar dari infeksi penyakit termasuk Covid-19.

Dengan asupan makan yang cukup baik dari segi jumlah, jenis, dan frekuensinya, maka imunitas akan terjaga sehingga anak mampu menangkal penyakit infeksi. Jika terlanjur terinfeksi, penyembuhannya akan lebih cepat.

Memang saya akui, memiliki anak dalam usia balita bukan perkara mudah. Repot dan lelah yang dirasakan seperti tiada habisnya. Apalagi bagi orangtua yang mengurus segala sesuatunya sendiri, alias tanpa bantuan asisten rumah tangga. Badan rasanya mau rontok saking capeknya.

Tetapi saya rasa, di situlah dinamikanya menjadi orangtua. Apalagi masa lima tahun awal kehidupan anak adalah masa keemasan dimana orangtua bisa memberikan perawatan dan pengasuhan terbaik bagi anak-anak, termasuk memberikan makanan dengan gizi terbaik bagi mereka.

Saya sendiri, sampai anak saya "Si Ganteng" berusia satu tahun, masih aktif sebagai wanita kantoran. Bahkan saya dan suami tidak memiliki asisten rmah tangga. Hanya pengasuh yang tugasnya benar-benar hanya mengasuh si ganteng.

Kendati demikian, saya tidak mengabaikan kewajiban saya sebagai ibu. Sekalipun terkadang saya baru tiba di rumah pukul 9 malam, saya tetap berusaha bangun pagi pukul 3.30, hanya untuk menyiapkan makanan buat anak saya, sebelum berangkat ke kantor.

Jadi sekalipun anak saya bersama pengasuh, menyediakan makanan untuk anak adalah tanggung jawab saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun