5. Bergaul dengan orang-orang yang selalu berpikiran positif.
Saya bersyukur dengan pasangan hidup yang Tuhan berikan untuk mendampingi saya. Suami saya termasuk jenis orang yang memiliki pola pikir "tnggak neko-neko" alias anti ribet. Baginya, "masalah bukan masalah".
Apa asyiknya memiliki pendamping dengan pola pikir demikian? Saya selalu diajak untuk menyikapi segala sesutu dengan arif dan serba positif.Â
Ketika saya tidak mampu mengendalikan pikiran dan terpuruk dalam perilaku overthinking, suami selalu memberikan pencerahan dengan kalimat-kalimat menyejukkan dan membangkitkan semangat.
So, bergaul dengan orang yang selalu berpikiran positif menjadi sangat penting. Karena akan berdampak positif pula bagi diri kita.
6. Mendekatkan diri pada Tuhan
Tidak ada cara lain yang lebih ampuh, selain mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Melalui doa-doa pribadi kita kepada Tuhan, kita bisa membawa segala permasalahan juga beban yang menghimpit hidup kita.Â
Jadikan Tuhan sebagai teman sejati, tempat curhat paling ideal, karena Dia akan memberikan solusi terbaik untuk setiap masalah kita. Setelah khusyuk berdoa, biasanya kedamaian dan ketenteraman, bahkan pengharapan akan memenuhi hati kita.
Salam. (mw)
***
Referensi:
The Holy Bible
Richard Carlson. 2019. Jangan Membuat Masalah Kecil Jadi Masalah Besar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H