Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pikir Seribu Kali Sebelum Membiarkan Anak Bermain di Luar Rumah Tanpa Pengawasan

7 Maret 2021   16:51 Diperbarui: 11 Maret 2021   20:11 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber : Shuuterstock via Kompas.com)

Tadi pagi menjelang siang, sekitar pukul 10, saya dan suami mampir ke sebuah toko langganan untuk membeli galon air mineral. Begitu tiba di sana, kami melihat di samping toko sedang ramai ibu-ibu berkumpul, termasuk si pemilik toko. Seorang nenek terlihat panik, kebingungan, dan tampak seperti hendak menangis.

Si nenek yang terlihat panik ini meminta tolong pada siapapun yang ada di situ untuk mencari cucunya. Kemudian si nenek langsung berlari menuju gang di samping toko sembari berteriak-teriak kepada orang-orang di sana untuk membantu menemukan cucunya.

Rasa penasaran membuat kami menanyakan kepada pemilik toko kejadian yang sebenarnya.

Menurut ceritanya, nenek tadi sedang mencari salah seorang cucunya. Cucunya yang berusia sekitar 6 tahun itu, semula dibiarkan bermain di sebuah tanah lapang kecil tak jauh dari sana. Di tanah lapang itu juga banyak anak lain yang sedang bermain.

Setelah beberapa lama, si nenek hendak mengajak pulang sang cucu. Tetapi ternyata cucunya sudah tidak ada lagi di tempat tersebut. Menurut saksi yang melihat, anak tersebut diajak pergi bersama beberapa orang dewasa yang tidak dikenal dan bukan warga setempat.

Sang nenek pun langsung panik. Beberapa ibu-ibu yang mengenal anak tersebut ikut mencari. Entah pergi ke mana si anak. Semoga tidak pergi jauh, dan segera ditemukan.

Daerah tempat tinggal kami yang berada di pinggiran Kota Depok, Jawa Barat, memang merupakan kawasan padat pemukiman. Banyak jalan-jalan tikus dan gang-gang kecil. Sehingga bila terjadi kehilangan anak, cukup lelah mencarinya karena harus keluar masuk gang. Keadaan ini pun bisa saja dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Kejadian seperti ini sebenarnya bukan berita baru. Di wilayah kami, kejadian ini pun bukan yang pertama. Sudah berulang kali terjadi. 

Di media massa pun berkali-kali kita membaca atau mendengar berita perihal anak hilang, anak diculik, anak celaka dan sebagainya. Dan salah satu penyebabnya adalah kelalaian orangtua yang membiarkan anak-anak bermain sendiri tanpa pengawasan. 

Akan tetapi, sepertinya berbagai kejadian anak hilang atau anak celaka tersebut tidak mampu membuat sebagian orangtua kapok atau lebih ketat lagi mengawasi anak-anak mereka.

Saya sendiri sering gemas bila melihat orangtua dengan santainya melepas anak-anak mereka bermain jauh. Lepas dari pengawasan, bahkan lepas dari jangkauan penglihatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun