Lupakan saja. Kembali fokus pada apa yang sedang kita kejar saat itu. Lalu mulai membuka hati untuk hubungan yang baru.
2. Ini bukan tentang kita, tetapi tentang dia
Lepas dari apapun alasannya, menghilang begitu saja dari suatu hubungan percintaan bukanlah tindakan benar.
Orang yang menghilang begitu saja dan mengabaikan sebuah hubungan, mungkin bisa dikategorikan sebagai seorang penakut atau pengecut.
Seorang pengecut tidak berani duduk berhadapan, membicarakan dan menyelesaikan masalah secara terbuka.
Seorang pelaku ghosting bisa juga disebut sebagai seorang yang kurang bertanggung jawab, kekanak-kanakan, dan tidak dewasa.
Bila sudah berani memulai sebuah hubungan, seorang dewasa sebaiknya berani dan siap menerima serta menjalani segala resikonya. Termasuk risiko menghadapi dan menerima kenyataan bahwa pasangan kita tidak sempurna, sama seperti kita, punya kelebihan dan kekurangan.
Selain itu, penting disadari pula bahwa sebuah hubungan tidak akan selalu berjalan mulus. Pada waktu-waktu tertentu, sebuah hubungan bisa saja mengalami riak-riak maupun badai. Oleh karena itu, dibutuhkan sikap dewasa untuk menjalaninya.
Tentu kita tidak ingin mempercayakan hati, perasaan, bahkan hidup kita pada seorang pengecut dan kekanak-kanakan.
3. Dia bukan jodoh
Bila ternyata hubungan kita dengan doi sulit untuk dilanjutkan karena keberadaannya yang tidak diketahui, tanamkan kembali dalam hati dan pikiran, bahwa mungkin dia bukan jodoh kita.
Kalau jodoh, suatu saat pasti dipertemukan kembali. Bila pun tidak, kita pasti akan dipertemukan dengan orang yang jauh lebih baik dari dia.
Mungkin hal ini sulit dipahami ketika sedang berada dalam situasi tersebut. Namun rasa syukur itu akan muncul jauh setelah itu.