Kita tidak bisa memungkiri bahwa tahun 2020 yang baru saja kita lewati, merupakan tahun yang berat. Badai Corona memberi efek domino pada banyak sendi kehidupan.Â
Tahun 2020 juga menjadi tahun kedukaan bagi banyak orang. Tak sedikit dari kita yang kehilangan orangtua, anak, sanak saudara, atau teman akibat Corona.
Saya sendiri merasakan kehilangan yang sangat mendalam ketika salah satu sahabat dekat, sahabat terbaik, yang sudah saya anggap seperti saudara sendiri, pergi meninggalkan saya di Bulan April lalu, akibat tidak mampu melawan virus jahat ini.
Takberapa lama, cobaan kembali datang. Di awal pandemi yang begitu mencekam, anak saya terinfeksi demam berdarah, dan menyebabkannya harus dirawat di rumah sakit. Bahkan anak saya sempat menerima kesalahan diagnosa, diduga terinfeksi Covid-19 karena hasil foto paru-parunya yang sedikit berkabut.
Syukurlah, diagnosa itu ternyata salah. Setelah lima hari dirawat di rumah sakit, anak saya sembuh dan sehat hingga hari ini.
Tahun 2020 juga menjadi tahun ujian untuk sisi kemurahan hati. Di pertengahan tahun, seorang keponakan yang berstatus sebagai karyawan, terpaksa harus berhenti bekerja karena perusahaan tempatnya mencari nafkah, tumbang dan tak mampu melanjutkan usahanya. Di sini saya dituntut untuk membantu semampu saya, berbagi pada saudara yang sedang kekurangan.
Tahun 2020 dengan urutan angka yang unik, benar-benar seunik kenangan yang ditinggalkan untuk seluruh masyarakat dunia.
Kita semua pasti sepakat, tahun 2020 akan menjadi tahun yang tidak akan terlupakan, sepanjang hidup kita.Â
Banyaknya harubiru di tahun 2020, membuat sebagian kita bahkan melihat tahun ini sebagai tahun penderitaan dan kegagalan.
Namun bila kita mau mengambil waktu untuk merenungkan kembali apa yang telah terjadi sepanjang tahun tersebut, sesungguhnya banyak hikmah bisa kita ambil dari keadaan sulit tersebut. Saya merangkum beberapa, baik dari pengalaman pribadi, maupun dari pengamatan terhadap fenomena yang terjadi.
Menyadari pentingnya kesehatan
Sebelum pandemi, tidak sedikit dari kita yang tidak menaruh perhatian pada kesehatan.Â