Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kiat Tetap Ceria Menyambut Natal di Tengah Pandemi yang Belum Usai

2 Desember 2020   13:48 Diperbarui: 28 April 2021   10:03 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perayaan Natal. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Setiap tahun, Bulan Desember merupakan bulan yang selalu dinanti kedatangannya oleh umat Kristiani.

Bulan Desember sering dipandang sebagai waktu yang paling indah di setiap tahunnya. Hati selalu merasakan kebahagiaan dan sukacita yang berlebih kala memasuki bulan di penghujung tahun ini.

Namun kali ini ada yang terasa berbeda kala memasuki Bulan Desember. Tidak terlihat kesibukan seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Adanya pandemi dimana masyarakat dihimbau untuk lebih banyak beraktifitas di rumah guna memutus penyebaran virus Corona, membuat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan persiapan perayaan Natal tidak meriah seperti biasanya.

Pada tahun-tahun sebelumnya, bulan Desember menjadi bulan yang amat sibuk bagi umat Kristen. Sejak minggu pertama, biasanya sudah mengantre kegiatan perayaan Natal di berbagai tempat. 

Perayaan Natal bersama gereja, perayaan Natal anak-anak, perayaan Natal di kantor, perayaan Natal di komunitas, perayaan Natal wilayah pelayanan, perayaan Natal di sekolah, dan berbagai perayaan Natal yang seakan tiada henti hingga puncaknya pada perayaan Natal bersama di gereja dan keluarga pada 25 Desember. Bahkan setelah tanggal 25 hingga Tahun Baru, masih menyusul perayaan-perayaan Natal lainnya.

Kegiatan perayaan tersebut disertai dengan kegiatan umat yang berkaitan dengan persiapan perayaan. Seperti membersihkan dan mempercantik rumah dengan pohon Natal.

Tidak hanya itu, berbagai ornamennya, membuat kue-kue hingga berbelanja untuk keperluan Natal. Padatnya kegiatan membuat hari-hari terasa singkat dan cepat berlalu. Namun kini, ketika memasuki Bulan Desember, terasa lebih "sepi" dari biasanya.

Kendatipun demikian, ada baiknya situasi pandemi ini tidak menghalangi keceriaan kita dalam menyambut Natal. Jangan biarkan Corona merusak bulan bahagia ini. 

Sebaiknya setiap keluarga Kristiani tetap berupaya untuk menciptakan suasana sukacita dalam menyambut hari kelahiran Kristus, meskipun semua kegiatan hanya dilakukan di rumah.

Berbagai aktifitas dapat dilakukan untuk menggantikan kemeriahan di luar rumah yang tidak bisa terwujud karena pandemi. Kegiatan-kegiatan tersebut sebaiknya dilakukan bersama seluruh anggota keluarga.

Baca: Pandemi Covid-19 Membuat Natal Tahun Ini Menjadi Sangat Berbeda

Salah satunya adalah kegiatan membersihkan dan mempercantik rumah, serta menghias Pohon Natal. Kegiatan ini akan sangat menarik dan menyenangkan bila dilakukan bersama-sama.

Kegiatan lain yang juga bisa mengisi bulan Desember antara lain membuat kue-kue Natal bersama, dan membuat ornamen-ornamen Natal untuk memperindah pohon Natal atau untuk hiasan di sudut-sudut rumah. 

Berbagai resep kue maupun tutorial membuat ornamen Natal tersedia berlimpah di kanal YouTube, mulai dari yang mudah dan sederhana hingga yang rumit sekalipun. Kita tinggal memilihnya sesuka kita.

Aktifitas menarik lainnya yang juga bisa dilakukan bersama di rumah adalah menonton film-film bertema Natal. Film-film ini dengan mudah bisa kita temui kembali di kanal YouTube, Netflix, atau kanal film lainnya.

Ilustrasi (Sumber : Pexels.com/Nicole Michalou
Ilustrasi (Sumber : Pexels.com/Nicole Michalou
Lagu-lagu Natal pun sebaiknya selalu diperdengarkan dan dinyanyikan setiap hari, agar gairah menyambut hari kelahiran Sang Juru Selamat tetap menyala.

Di samping itu, yang tak kalah pentingnya, dan yang paling utama, kita bisa meningkatkan intensitas kedekatan kita kepada Tuhan, baik melalui ibadah pribadi maupun ibadah bersama keluarga tercinta.

Tahun ini, bukan hanya orang dewasa yang merasakan Desember yang sedikit berbeda, anak-anak pun turut merasakannya. Yang terutama anak-anak akan kehilangan momen mendebarkan kala menanti dan menerima hadiah Natal saat perayaan di Gereja atau di sekolah.

Untuk menggantikannya, orangtua bisa menyediakan hadiah bagi anak-anak. Hadiah-hadiah tersebut bisa diletakkan di bawah Pohon Terang dan menjadi kejutan bagi anak-anak pada hari Natal. 

Tidak mesti hadiah yang mahal, yang penting bisa menghadirkan keceriaan, menghibur, dan memenuhi kerinduan anak-anak untuk mendapatkan hadiah Natal.

Kegiatan berbelanja menjelang hari bahagia ini pun sepertinya akan jauh berkurang dari tahun-tahun sebelumnya. Saya sendiri tidak merasa perlu membeli sepatu atau baju baru. Baju dan sepatu baru dari tahun yang lalu masih terlihat baru karena hampir tidak pernah dipakai.

Sejak kegiatan ibadah dialihkan secara daring, baju-baju, juga sepatu yang biasa dikenakan untuk beribadah di gereja, "tidur nyenyak" di dalam lemari. 

Sepertinya tahun ini umat Kristiani memang tidak bisa berharap banyak untuk bisa leluasa merayakan Natal. Ada tatanan kesehatan yang harus dipatuhi. Kalaupun ada ibadah perayaan Natal langsung di gereja, itupun dipastikan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. 

Akan tetapi, andaikata pun tidak bisa beribadah di Gereja, kita tetap bisa mengikuti ibadah secara daring dari rumah. Sehingga kita pastikan sukacita Natal tetap hadir di hati dan di tengah-tengah keluarga kita..

Natal boleh saja berbeda dalam penyambutan dan tata cara perayaannya. Namun esensinya tetaplah sama. Natal adalah bagaimana kita umat Kristiani menyambut dan merespon kelahiran Kristus dan mengundang-Nya hadir di hati kita, serta menyediakan tempat teristimewa bagi Dia dalam kehidupan kita. Sehingga kita boleh hidup namun bukan kita lagi yang hidup, tetapi Kristus yang hidup di dalam kita.

Selamat menyambut Natal. Tuhan memberkati.

Martha Weda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun