2. Penghasilan sedang dalam fase "tidak normal"
Saat ini rata-rata penghasilan masyarakat kita sedang berada dalam fase "tidak normal". Begitu pula dengan suami saya yang masih berstatus karyawan di sebuah perusahaan jasa keuangan.
Suami dan rekan-rekannya yang berada di Departemen Distribution cukup merasakan dampak dari pandemi ini. Daya beli masyarakat terhadap produk keuangan sangat menurun sepanjang beberapa bulan ini.Â
Grafik penjualan yang menurun tentu saja berimbas pada tag home pay yang dibawa pulang karyawan setiap awal bulan. Sekalipun tidak ada pemotongan gaji dan pengurangan karyawan, namun pendapatan dari komisi dan bonus penjualan menurun cukup signifikan.
Menyikapi kondisi yang tidak biasa ini, saya menahan diri dari berbelanja barang secara berlebihan. Saat ini saya lebih mengutamakan kebutuhan daripada keinginan, itupun berbelanja secukupnya.
Karena kita sendiri belum tahu kapan pandemi ini akan berakhir dan kapan penghasilan bisa normal kembali.
3. Belum ada kebutuhan mendesak yang harus dibeli via toko online
Meskipun intensitasnya tidak tinggi, selama pandemi ini beberapa kali kami berbelanja via online. Yang kami beli umumnya di luar bahan pangan, seperti buku, keperluan sekolah anak, mainan, ikan dan pakannya, multivitamin dan beberapa jenis barang lainnya.
Kebetulan saat ini belum ada keperluan mendesak untuk membeli barang-barang seperti di atas. Barang-barang yang kami perlukan masih cukup tersedia di rumah. Untuk itu belum perlu untuk berbelanja online.
Jadi pada dasarnya, tidak ada yang salah dengan harbolnas 11 11 tahun ini. Kebetulan saja situasinya sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Namun kita harus tetap optimis bahwa keadaan segera membaik, pandemi segera berakhir, dan roda bisnis segera bergulir kencang kembali.