Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebelum Terima Rapor, Ini Tugas untuk Siswa

16 Juni 2020   08:13 Diperbarui: 16 Juni 2020   08:21 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot dan diedit dari pesan wali kelas di WAG, dokpri

Pasca PAT (Penilaian Akhir Tahun ajaran 2019/2020) tingkat SD, siswa-siswi di sekolah "si ganteng", anak saya, masih melewati kegiatan belajar mengajar hingga 17 Juni, sebelum pembagian rapor. Di masa normal, pasca PAT di sekolah biasanya akan diisi dengan berbagai aktivitas, seperti perlombaan antar kelas untuk berbagai cabang olahraga dan seni, menonton film bersama yang digelar di aula sekolah, atau kegiatan bersenang-senang berbasis Bahasa Inggris (English fun).

Namun di masa home learning seperti sekarang ini, kegiatan pasca PAT terpaksa dilakukan di rumah siswa masing-masing. Syukurlah pihak sekolah tidak lepas tangan begitu saja. Para siswa tetap diberikan tugas yang dilakukan di bawah pengawasan orangtua. Tugasnya pun ringan dan menyenangkan. Berkaitan dengan keterampilan hidup, yaitu pekerjaan membantu orangtua di rumah. Seperti memasak, membersihkan tempat tidur, merapikan rumah, merawat hewan peliharaan, merawat tanaman dan memasak. Termasuk pula kegiatan rohani, seperti memimpin doa.

Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mendisplinkan dan menumbuhkan rasa tanggungjawab pada anak. 

Anak-anak, kadang kala sering mengulur-ngulur waktu saat diminta membantu pekerjaan di rumah. Si ganteng pun begitu. Walaupun termasuk anak yang penurut, namun berkali-kali tugas-tugas di rumah dilupakan, dan harus diingatkan terlebih dahulu baru dikerjakan. Namun karena tugas kali ini diperintahkan langsung oleh wali kelas, si ganteng langsung mengerjakannya tanpa menunda-nunda. 

Apalagi ada kewajiban untuk mengirimkan foto-foto kegiatan-kegiatan tersebut. Bahkan beberapa hari ini tugas-tugas tersebut telah menjadi rutinitas. Tanpa perlu diingatkan lagi, berinisiatif sendiri untuk melakukan apa yang menjadi kewajiban dan tanggungjawabnya. 

Merapikan tempat tidur, menyiram tanaman, memberi makan 2 ekor kucingnya, menyapu rumah dan mencuci peralatan bekas makannya sendiri setiap hari, merupakan bagiannya kini, dan dilakukannya dengan senang hati. Walaupun terkesan pekerjaan mudah, ini cukup meringankan pekerjaan saya.

Hal tersebut menbuktikan bahwa walaupun berjauhan dan telah dipisahkan oleh jarak dan waktu, betapa perkataan guru masih cukup berpengaruh dalam menggerakkan dan mendisiplinkan siswa, termasuk di rumah. Sekalipun perkataan tersebut hanya disampaikan melalui pesan di WAG orangtua siswa. 

Terimakasih Bapak Ibu guru. Sudah 3 bulan tidak bertemu dan mungkin akan diperpanjang beberapa bulan lagi, tetapi kami tetap membutuhkan kalian.

Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun