Ketika itu saya baru saja pindah dari Bogor, tempat saya bermukim selama kuliah. Saya cukup kaget dengan gaya hidup para mahasiswa yang tinggal di kompleks ini. Beberapa dari kamar-kamar kontrakan itu dihuni oleh pasangan-pasangan mahasiswa dan mahasiswi yang hidup bersama tanpa menikah. Dan mereka tidak merasa risih atau malu.
Selama kuliah dan tinggal di Bogor, belum pernah saya temukan fenomena seperti ini. Tidak pernah saya lihat ataupun mendengar ada mahasiswa dan mahasiswi tinggal dalam satu kamar bersama.
Rumah-rumah sewa atau kos-kosan yang ada di sekitar kampus IPB di Bogor kala itu sangat ketat terhadap aturan. Umumnya kosan pria terpisah dari kosan wanita. Kalaupun ada kosan yang menerima mahasiswa dan mahasiswi, kami menyebutnya kos campur, itupun ada sekat antara kelompok kamar wanita dan kelompok kamar pria.
Di rumah kos wanita ada jam malam yang harus dipatuhi. Umumnya setelah jam 9 malam tidak boleh lagi menerima tamu atau teman lawan jenis. Sangat ketat.
Oleh karenanya, begitu melihat fenomena baru di tempat hidup yang baru, rasanya seperti mengalami gegar budaya.
Para mahasiswa di kompleks ini benar- benar hidup bebas tanpa pengawasan. Baik dari orangtua, saudara, bahkan dari pemilik kontrakan.
Saya sendiri kurang yakin si pemilik kontrakan tidak tahu akan apa yang terjadi di lahannya. Apalagi kegiatan ini terjadi selama bertahun-tahun.
Mendengar dari cerita-cerita mereka, untuk mencegah kehamilan, beberapa mahasiswi mengonsumsi pil kontrasepsi secara rutin.Â
Sepasang mahasiswa bahkan sudah menjalani hidup bersama sejak tahun pertama kuliah hingga beberapa tahun setelahnya. Melihat kemesraan mereka, semula saya mengira mereka akan melanjutkannya ke jenjang pernikahan. Namun beberapa tahun setelah saya pindah dari sana dan tak sengaja berjumpa kembali dengan sang wanita, mereka sudah tidak bersama lagi. Duhh...
Fenomena ini memang sangat menyedihkan. Terjadi di sekitar kita, dan berkembang di kehidupan remaja dan dewasa masa kini.
Selama beberapa tahun menetap disana, alih-alih menurun, gaya hidup seperti di atas terus berkembang dan menular ke mahasiswa-mahasiswa baru.Â