Setelah Mengikuti Blogshop, Minimal 5 Artikel Utama Setiap Bulan

Tahun 2020 segera berlalu. Tinggal beberapa jam lagi, tahun ini akan terkunci selamanya, dan kita semua akan memasuki tahun yang baru di 2021.

Berbicara tentang tahun yang telah dilewati, kita semua pasti sepakat bahwa tahun ini adalah tahun yang unik dan meninggalkan kesan paling mendalam dari tahun-tahun sebelumnya. Banyaknya gejolak dalam segala sendi kehidupan merupakan efek domino dari adanya pandemi Covid-19.

Akan tetapi, sekalipun ada kegagalan atau jalan di tempat dari beberapa hal yang kita kerjakan, tidak sedikit pula pencapaian yang tidak ada salahnya kita perhitungkan di penghujung tahun ini.

Dalam kegiatan menulis, misalnya. Sebagai blogger yang ikut menulis di wadah tercinta, Kompasiana (K), bolehlah saya merangkum sedikit jejak receh pencapaian di tahun ini.

Bergabung sejak 29 Oktober 2019, saya sering tidak percaya, pencapaian saya sudah sejauh ini. Bahkan telah dipercaya mendapatkan centang biru dari K.

Pada beberapa bulan pertama bergabung di K, menulis dan menghasilkan satu buah artikel bukanlah perkara mudah. Sekalipun sedari kecil saya senang mengisi buku harian dengan cerita berlembar-lembar per hari. Ketika menuangkannya untuk dibaca banyak orang, ternyata cukup xulit.

Namun benar kata orang bijak, tidak ada yang tidak bisa dipelajari. Untuk meningkatkan kemampuan menulis, saya rajin mengunjungi artikel-artikel para kompasianer lain yang telah lebih dahulu "bersinar". 

Tatkala pertama kali artikel saya diberi label Pilihan, senangnya hati ini bukan kepalang. Padahal hanya sebuah artikel puisi, pesanan seorang sahabat pula.

Sejak itu, diri ini termotivasi untuk terus menulis. Walaupun sedikit kecewa bila tidak mendapatkan label apapun dari admin, tapi saya tak putus asa. Tetap menulis dan menulis lagi.

Di bulan ke lima sebagai K 'ners, untuk pertama kalinya artikel saya naik pangkat mendapatkan label Artikel Utama (AU) dari K. Artikel itu berisi tentang cerita hari pertama kegiatan anak saya belajar dari rumah. Bahagianya bukan main. Seperti kejatuhan bintang dari langit.

Akan tetapi, setelah itu, saya kembali kesulitan untuk mendapatkan label AU. Saya masih belum mengerti pola penulisan yang dikehendaki K. 

Pencerahan akhirnya saya dapatkan begitu mengikuti Blogshop Optimasi Konten Blog Kamu di Kompasian/A to Z Kompasiana di Bulan april, yang menghadirkan Mbak Widha Karina dari K sebagai pembicara. Untuk yang penasaran, bisa melihatnya di sini.

Melalui blogshop ini saya belajar banyak tentang aturan-aturan dan kriteria apa yang menjadi penilaian K bagi artikel-artikel yang masuk, untuk mendapatkan label Pilihan ataupun label AU. Intinya, blogshop ini keren banget. Saya sangat merekomendasikan blogshop ini untuk k'ners yang baru bergabung di K. 

Akhirnya masuk bulan ke-8 di K, berbekal pengetahuan dari blogshop tersebut, serta rajinnya saya singgah ke tulisan-tulisan para senior K, mulai Bulan Juli, artikel-artikel saya sering mendapat label AU. Bahkan dari 7 artikel yang saya tayangkan di Bulan Juli 2020, 5 di antaranya mendapatkan label AU.

Berangkat dari keberhasilan itu, diam-diam saya memasang target untuk mendapatkan minimal 5 label AU setiap bulannya. Saya terus belajar dan mencari tahu teknik maupun pola menulis artikel yang benar.

Bagaimana menulis judul, bagaimana membuat alur cerita yang baik, bagaimana menempatkan kata-kata pada kalimat yang tepat, bagaimana pentingnya gambar dalam sebuah artikel. Semua saya pelajari. Termasuk belajar makna kata dari KBBI daring dan belajar mencari padanan kata dari kamus Persamaan Kata yang juga daring

Saya juga belajar bagaimana menulis untuk kategori artikel yang berbeda. Misalnya, ketika saya pertama kali ingin menulis artikel kulinet, saya membaca berbagai artikel kuliner yang telah lebih dulu hadir di K, terutama untuk artikel yang diberi label AU.

Begitu pula ketika akan menulis artikel kategori humaniora, finansial, hobi, edukasi, bahkan fiksi seperti puisi, berbagai artikel di K yang berkaitan dengan kategori tersebut, saya baca dan pelajari teknik penulisannya. 

Dan Puji Tuhan ,perjuangan saya berbuah manis. Target itu bisa tercapai. Selama bulan Juli hingga Desember 2020, saya telah mengumpulkan 32 Artikel Utama. Yang bila dirata-ratakan, ada 5-6 label AU yang saya dapatkan setiap bulannya. Bahkan di pertengahan Oktober kemarin, akun saya berubah menjadi centang biru. Setengah tidak percaya, namun sangat bersyukur atas pencapaian ini.

Ini membuktikan, tidak ada yang mustahil. Bila ada niat, pasti ada jalan. Sekalipun label Pilihan dan Artikel Utama adalah hak sepenuhnya dari kakak-kakak admin K, namun kita sebagai penulis bisa mengusahakannya. 

Sungguh, saya menulis ini tidak bermaksud untuk jumawa. Saya yakin, bagi k'ners senior pun, pencapaian saya ini bukanlah hal istimewa. Metreka bahkan jauh lebih hebat daripada saya.

Melalui tulisan ini, saya hanya ingin berbagi pengalaman, terutama untuk para penulis pemula. Jangan pernah menyerah untuk belajar, belajar, dan belajar lagi. Menulis tidak harus berbakat. Menulis tidak wajib mengerti PUEBI terlebih dahulu. Menulis bisa dipelajari. Semuanya bergantung pada diri kita, apakah kita mau belajar atau tidak. 

Andaikata ada yang bertanya, apa keuntungannya mendapatkan label Pilihan atau Artikel Utama pada setiap artikel kita?  

Bagi saya, jelas ada manfaatnya. Kompasiana ini bagaikan sekolah menulis bagi saya. Label adalah bentuk penilaian dan penghargaan dari K. Paling tidak, standar penulisan saya sudah naik kelas. Kemampuan menulis sudah lebih baik.

Saya sendiri sangat berharap, dengan kemampuan menulis yang semakin meningkat, ke depannya, saya memilki keberanian untuk ikut serta dalam lomba-lomba penulisan, baik yang diadakan K ataupun di luar K.

Memasuki tahun baru 2021, ada baiknya kita memiliki target yang ingin dicapai. Target tersebut bukan hanya sekedar dicanangkan, namun hendaklah dikejar hingga dapat, apapun dan bagaimanapun caranya. 

Saya sendiri akan terus berjuang untuk lebih baik dan lebih baik lagi. Harapannya, di tahun depan, akan semakin banyak ide menulis, sehingga akan semakin banyak artikel yang saya anggit setiap bulannya. 

Akhir kata, hidup ini kurang asyik bila jalan di tempat atau begitu-begitu saja. Kita semua tentu berharap untuk semakin hari, semakin baik. Tidak ada yang bisa mengubah diri kita, kecuali diri kita sendiri yang berjuang untuk berubah.

Salam.
Martha Weda