Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pesan di Awal Mei

1 Mei 2020   21:50 Diperbarui: 1 Mei 2020   22:03 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pexels.com, by Lisa Fortios

Bagaimana mungkin,

Kau menginginkan kami tanpa cela, sementara kau sendiri tak sempurna dan bertabur titik noda.

Bagaimana bisa,

Kau mengharuskan kami selalu benar tiada dosa, sedangkan kau sendiri belum mampu keluar dari kubangan kesalahan yang sama.

Apa pula maksudnya, 

Kau menuntut kami senantiasa berupa manis lagi mendayu, sedang raut angkara sering kau unjukkan tanpa ragu pun malu.

Jangan paksa kami berjaga semalaman, kalau kau sendiri ingin segera bergelung dalam buaian.

Jangan paksa kami berenang ke seberang hilir, bila kakimu sendiri bahkan tak ingin menyentuh air.

Yang tidak baik, tak selalu tidak baik. Namun seringkali karena memang kau tak ingin mencoba melihat yang baik.

Manislah, meski tak selalu yang manis tersaji di hadapanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun