Walaupun belum ada data resmi  yang menghitung penurunan pendapatan para driver oring seiring kebijakan pemerintah yang merumahkan siswa selama 2 pekan. Namun pastilah kebijakan ini akan mempengaruhi penghasilan harian para driver oring. Sememtara sebagian besar dari mereka mengandalkan pendapatan harian ini untuk keberlangsungan hidupnya, atau bahkan hidup keluarganya bagi yang sudah berkeluarga.Â
Dilema memang, di satu sisi kesehatan para siswa juga masyarakat adalah hal yang utama. Namun di sisi lain, banyak pekerja yang menggantungkan kehidupannya pada rutinitas kegiatan pulang pergi ke sekolah atau ke kantor, seperti oring ini.
Lalu bagaimana solusinya?
Saya sendiri hanya bisa menyarankan agar para driver oring tetap bersemangat. Tetap menjaga kebersihan diri serta kebersihan kelengkapan yang digunakan, seperti helm dan jaket.Â
Tetap menggunakan masker, agar tetap terlindungi dari berbagai virus, juga agar penumpang merasa nyaman menggunakan transportasi oring. Kalau perlu bawa selalu sabun cuci tangan dan botol berisi air bersih. Jadi setelah 1 trip, biasakan untuk cuci tangan, bisa dengan air yang dibawa, atau menumpang di tempat-tempat umum, seperti mal atau tempat ibadah. Jangan lupa, bawa bekal air minum juga ya.
Selain itu, saya rasa hal ini juga sebaiknya dipikirkan oleh pemerintah. Di saat kegiatan banyak dilakukan di rumah, para siswa belajar di rumah, para pekerja yang menggantungkan kehidupannya di jalanan kalau bisa tidak kehilangan penghasilan.
Semoga keadaan lekas membaik, dan saudara-saudara kita para ojek daring bisa berkegiatan seperti biasa dan mendapatkan penghasilan maksimal.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H