Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cerdas Berkata-kata

25 Februari 2020   00:37 Diperbarui: 25 Februari 2020   00:47 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah darimana kau dapatkan pikiran serupa tadi. Sungguh ku tak habis mengerti.

Entah bagaimana kau bisa mengarang cerita itu secara luar biasa. Seolah itu nyata adanya.

Dan entah bagaimana kau bisa seberani itu menyatakan hal yang tak masuk akal, seolah kami hanyalah kumpulan orang-orang tak pintar alias bebal.

Sekarang lihat akibat yang kau buat..

Kau menabur cerita fantasi, dalam sekejap kau menuai caci maki.

Kau menebar mitos, dalam hitungan menit kau mendapat komentar tak sedap di medsos.

Ini pelajaran berharga lagi penting bagimu, wahai bundaku. Juga bagi mereka para elit di negeri tercinta tanah airku. Bicaralah menggunakan fakta dan data. Sampaikan berdasarkan kacamata ilmu yang nyata. Bukan untaian retorika apalagi dengusan mitos semata.

Kalian paham kan makna,

mulutmu harimaumu?

Jkt, 25 Februari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun