Entah darimana kau dapatkan pikiran serupa tadi. Sungguh ku tak habis mengerti.
Entah bagaimana kau bisa mengarang cerita itu secara luar biasa. Seolah itu nyata adanya.
Dan entah bagaimana kau bisa seberani itu menyatakan hal yang tak masuk akal, seolah kami hanyalah kumpulan orang-orang tak pintar alias bebal.
Sekarang lihat akibat yang kau buat..
Kau menabur cerita fantasi, dalam sekejap kau menuai caci maki.
Kau menebar mitos, dalam hitungan menit kau mendapat komentar tak sedap di medsos.
Ini pelajaran berharga lagi penting bagimu, wahai bundaku. Juga bagi mereka para elit di negeri tercinta tanah airku. Bicaralah menggunakan fakta dan data. Sampaikan berdasarkan kacamata ilmu yang nyata. Bukan untaian retorika apalagi dengusan mitos semata.
Kalian paham kan makna,
mulutmu harimaumu?
Jkt, 25 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H