Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terlalu Sulit untuk Digapai

27 Februari 2020   12:33 Diperbarui: 24 Juni 2020   05:38 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kakiku kuayun mencoba selaras dengan derap langkahmu. Namun aku terlalu sulit merapat. Kau melangkah begitu cepat.

Tanganku berusaha mempertahankan genggaman.
Namun selalu terurai perlahan. Jelas kau tak berusaha mempertahankan ikatan.

Hatiku kutuntun mendekati hatimu, mencoba nnenyelusup ke bilik-bilik angan, menyeruak dinding-dinding kebekuan.
Namun kau tetap bergeming. Bisu, kaku, beku, tanpa laku, penaka manusia salju. Seakan ragaku tak terlihat. Hingga tak perlu kau lirik meski sesaat.

Lalu, bagaimana ku harus bersikap, sementara waktu terus bergulir mengejar, tiada rindu menunggu walau sekejap.

Tenggat pendekatan menyongsong ujung penantian. Kau segera melanglang ke benua nun jauh nian. Andaikan kau tak jua berbeda, selesai sudah kisah kita.

Tak adakah kau rasa senoktah saja semara menitik dari keduaan yang telanjur kupaksakan?

Jadi begitu ya, kau tak pernah menyiapkan dermaga bagi cinta di hatiku yang merana mendamba...

Baiklah, mari berhenti saja. Sebelum aku makin tenggelam dalam jurang lara.

Tetapi kemudian,

Sangkala kaki ini bergerak menjauhi jejakmu. Saat tangan tak lagi kupaksa tuk menjangkaumu. Saat pikiran ini kuperintahkan tuk tak membiarkan bayangmu berkelana di sana, juga kala hatiku mulai undur diri dari balik pintu hatimu yang tak jua terbuka.

Kau tetiba berbalik menghampiriku, merayuku, mengundang bertemu, seakan tak rela melepasku, seakan kau begitu menginginkanku.

Boleh aku bertanya, 

ada apa denganmu?

__________

Jkt, 26 Februari 2020

Sumber inspirasi: Too Cold to Handle, sebuah novel karya Sofi Meloni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun