Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Edukasi Banjir pada Anak

3 Januari 2020   13:11 Diperbarui: 3 Januari 2020   18:01 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
melihat dari sisi jalan yang lain. Dokpri

TUHAN menciptakan alam dengan sempurna

Saya katakan padanya bahwa Tuhan sudah menciptakan alam dengan sempurna. Tidak pernah ada yang salah dengan buatan tangan-Nya. Tugas manusialah untuk memeliharanya. Manusia yang harus menyesuaikan diri dengan alam. Dan tidak perlu menyalahkan alam saat terjadi bencana.

Jadilah pemimpin yang bertanggungjawab.

Mengingat bencana banjir sering berulang hampir setiap tahun, bahkan tetap terjadi meskipun berkaki-kali ganti pemimpin. Saya sampaikan pada anak saya bahwa seorang pemimpin harus punya visi misi yang jelas untuk melindungi rakyatnya dari bencana. Apalagi bila sudah mengetahui wilayahnya kerap dilanda bencana. Tidak mengutuki alam yang kurang bersahabat, tidak pula menyalahkan pihak lain saat terjadi bencana.

melihat dari sisi jalan yang lain. Dokpri
melihat dari sisi jalan yang lain. Dokpri
Memiliki empati pada korban banjir. 

Saya katakan, kita tidak pergi ke lokasi banjir untuk sekedar jadi penonton. Namun kita harus turut merasakan kesusahan yang mereka alami. Sebisa mungkin membantu, dengan segenap kemampuan yang kita miliki. Dari mengumpulkan pakaian layak pakai, menyisihkan tabungan untuk disumbangkan pada korban banjir, mengajak teman-teman untuk menyumbang dan lain sebagainya.

Semoga pembelajaran singkat yang saya sampaikan padanya membekas dan membentuk pola pikir yang benar dalam menyikapi alam dan lingkungan dengan segala permasalahannya.

Semoga pula banjir cepat surut dan pihak terkait mendapatkan solusi terbaik agar bencana serupa tidak berulang di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun