Mohon tunggu...
Berlian Alfin
Berlian Alfin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca adalah obat hati dan pikiran. Bukan hanya menikmati lembaran yang bagus dan wangi, melainkan sesuatu yang membantumu mengenali dirimu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Spesial Ramadan: "Sahabatku Panutanku"

14 Maret 2024   22:00 Diperbarui: 14 Maret 2024   22:03 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Masjid biru, Turki, Istanbul. oleh Walkerssk/pixabay.

  Amar tidak menghamburkan uang-uang yangtelah berdatangan kepadanya. Ia menabungnya terlebih dahulu dan merencanakan untuk pemakaian seperlunya dan menjauhi berboros-boros. Akhirnya, ia tidak meminta kiriman dari keluarganya dan menyarankan agar diberikan untuk biaya sekolah adik-adiknya. Amar juga memberikan kiriman sebagian uang hasil dari dagangannya.

  Setelah selesai shalat kami pun membereskan dagangan. Aku sempat termenung karena memikirkan kesungguhan dari sahabatku ini. "Mungkin aku juga bisa seperti itu," camku dalam hati. Eh, si Amar malah sadar akan kelegahan ku ini dan memasukkan pecahan es ke dalam bajuku. Sontak saja, membuatku melompat-lompat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun