Model Dampak (Impact) Pelaksanaan KKN Back to Village di Desa Mangli  Â
Kegiatan Pelatihan Kepada Sasaran KKN Back to Village 3Â
Tahap pelaksanaan program kerja dilakukan dengan pelaku usaha minuman cendol sebagai sasaran kegiatan. Pada pelaksanaan program kerja tersebut terbagi ke dalam 4 (empat) minggu, dimana setiap minggunya terdapat fokus kegiatan tersendiri. Kegiatan pada minggu ke-1 (minggu pertama) adalah mengumpulkan dan mempelajari data potensi desa, melakukan perkenalan dengan sasaran, mendiskusikan permasalahan dengan sasaran di masa pandemi Covid-19, mendiskusikan dengan sasaran terkait dengan program mengatasi permasalahan yang dihadapi sasaran tersebut, mendiskusikan dengan sasaran terkait dengan program kerja KKN guna mengatasi permasalahan yang dihadapi sasaran tersebut.
Berdasarkan data yang didapat menyatakan bahwa usaha minuman cendol di Desa Mangli Kecamatan Kaliwates Jember mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelanggan dan penurunan omset drastis karena usaha minuman cendol masih pasif dalam melaksanakan usaha bisnisnya, yakni kurangnya pengembangan dan strategi pemasaran dari usaha serta minimnya pemahaman dan pemanfaatan teknologi seperti media sosial. Pemahaman mengenai inovasi produk, digital marketing, dan branding menjadi beberapa penyebab usaha minuman cendol ini cukup kesulitan menghadapi dampak dari pandemi Covid-19. Untuk mempermudah dalam membantu dan melaksanakan program kerja, maka disusunlah materi yang akan dijadikan sarana pelatihan kepada sasaran.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada minggu ke-2 (minggu ke dua) dengan pelaku usaha minuman sebagai sasaran kegiatan. Pada pelaksanaan pelatihan tersebut terbagi menjadi 2 (dua) hari, dimana setiap harinya terdapat fokus tema pelatihan tersendiri. Kegiatan pada hari pertama adalah pemaparan materi tentang inovasi produk usaha minuman cendol. Dimana pada kegiatan ini sasaran mendapat materi tentang pengertian dari inovasi produk, tujuan dari inovasi produk, manfaat dari inovasi produk dan inovasi kemasan produk. Sedangkan kegiatan pada hari kedua adalah pemaparan materi tentang pemberdayaan UMKM berbasis digital marketing. Dimana pada kegiatan ini sasaran mendapat materi tentang pengenalan digital marketing, keuntungan menerpakan digital marketing pada usaha, dan pengenalan media sosial Instagram.
Pemaparan materi pelatihan yang pertama kepada sasaran cukup mudah dipahami oleh sasaran. Penyampaian materi yang cukup jelas membuat sasaran dapat menangkap materi yang telah disampaikan. Namun, pada pemaparan materi pelatihan ke dua  terdapat beberapa kendala yang dialami oleh sasaran. Kendala tersebut diantaranya ialah kurangnya pengetahuan dan pemahaman pelaku usaha mengenai media sosial sebagai sarana pemasaran produk dan menjangkau pelanggan. Diharapkan dari kendala tersebut dapat diatasi dengan cara yaitu memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang masih kurang dipahami oleh sasaran. Selain itu, juga harus memahami karakteristik dari sasaran kegiatan pelatihan tersebut. Walaupun telah mengalami beberapa kendala, hal tersebut tidak mematahkan semangat dari sasaran untuk terus berlatih. Pelaku usaha minuman cendol ini tetap yakin bahwa kegiatan pelatihan tersebut nantinya akan membawa dampak positif bagi perkembangan usahanya.Â
                                                      Â