Anda pernah dengar lagu ini nggak?
Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta kepadaku
Beri sedikit waktu
Biar cinta datang karena telah terbiasa
Lagu ini dirilis zaman-zaman kita baru mengenal yang namanya Cinta Monyet dan membuat kita yang waktu itu belum tau sama sekali tentang romance dan cinta, tetapi lagi masa-masanya galau naksir orang terus nggak tau bakal bisa dapetin dia apa enggak. Itu tuh kayak ngasih sebuah inside.
Hmm... bisa ya bikin orang yang tadinya nggak bisa anda milikin jadi mau sama anda dengan cara bikin dia terbiasa sama anda kayak pdkt sering ngobrol, pulang bareng, jajan bareng, dan banyak aktivitas bareng lainnya. Hasilnya? Dia jadian sama yang lain HAHAHAHA
Sejak itu anda belajar banyak hal soal 'Gimana caranya jadi cowok atau cewek yang oke?' atau 'Gimana caranya jadi manusia yang berguna buat dunia ini?'. Dan secara nggak langsung keberuntungan anda di dunia percintaan berubah, anda jadi punya cara sendiri buat deketin bakal calon gebetan anda.
Nah, tapi anda pernah nih deket sama seorang calon gebetan, anda yakin anda salah satu cowok/cewek paling oke disekitar dia. Tapi, anda gagal karena dia udah suka sama seseorang yang kalau dilihat nggak oke-oke banget tapi dia kayak selalu ada disekitar gebetan anda.
Cara membuat orang jatuh cinta karena terbiasa. Kemudian anda tau beberapa hal kisah tadi dan berhasil. Kalau ngomongin di dunia fiksi, nggak usah ditanya pasti banyak banget yang kayak gini. Seperti di serial 'THE BIG BANG THEORY' tokoh Leonard si saintis yang awkward dan cupu berhasil meluluhkan Penny (tetangganya yang super cantik) dengan cara membuat dirinya selalu ada di hidup Penny dan Penny jadi terbiasa.
Mungkin anda berpikir... Kapan sih hal ini mungkin terjadi? atau kapan anda bisa pake cara ini? dan kapan sebaiknya anda nggak pakai cara ini? Yuk simak penjelasan berikut ini!
Fenomena ini dalam psikologi disebut Mere Exposure Effect atau kalau diterjemahin bahasa gampangnya adalah efek sering lihat aja. Menurut teori 'sering lihat aja' ini semakin sering anda menerima stimulus tertentu, maka penilaian anda terhadap stimulus tersebut akan semakin positif. Ini nggak berlaku cuma di manusia dan kisah percintaan aja btw, tapi ini juga sering dipakai misalnya di dunia periklanan.
Makanya iklan yang anda lihat berkali-kali bakalan kerasa lebih menyenangkan dibanding yang cuma anda liat sekali. Mungkin awalnya anda bisa anggap aneh atau menyebalkan tapi setelah anda terus-terusan nonton dengan iklan tersebut. anda jadi mikir 'Emm... kayaknya produknya menarik deh gue beli ah produknya'.
Selain, dalam dunia periklanan hal ini of course berlaku dalam hal hubungan dengan manusia. Anda pernah nggak sih kayak temenan deket sama lawan jenis? Yaps, mungkin awalnya anda anggap biasa aja tapi lama-lama temenan sering ngobrol sering jalan kok mulai keliatan mulai menarik aja orang ini, pernah nggak? Ya pasti pernahlah hehe...
Hal ini pernah dibuktikan dalam sebuah penelitian. Di penelitian tersebut ada empat orang cewek yang penampilannya mirip-mirip lalu mereka pura-pura jadi murid di sebuah kelas yang besar. Nah, yang membedakan mereka adalah frekuensi mereka dalam menghadiri kelas. Seberapa sering cewek ini untuk datang ke kelas tersebut? Ada yang nggak pernah datang, ada yang 5 kali datang, ada yang 10 kali datang, dan ada yang 15 kali datang.
Setelah satu semester, murid lain disuruh menilai empat cewek tersebut. Menurut kalian, yang paling dinilai OKE dari 4 cewek itu yang mana? Jawaban mereka adalah cewek yang lebih sering datang ke kelas dinilai lebih menarik dibandingkan yang lainnya. Kenapa hal ini bisa terjadi? Ini sebenarnya juga menjawab pertanyaan diawal 'Kenapa orang yang temenan atau sahabatan lama bisa mulai saling suka satu sama lain' yaitu efek karena sering liat aja.
Awalnya anda sebagai manusia pada dasarnya akan berhati-hati dengan hal baru. Karena mengganggap adanya kemungkinan hal baru tersebut bahaya buat anda. Ketika anda sering terpapar sesuatu dalam hal seseorang atau apapun dan ternyata orang tersebut nggak menimbulkan bahaya buat anda rasa hati-hati anda bakal berkurang.Â
Karena kita ngerasa kayak 'Oh dia aman, gue nggak perlu takut sama dia' gampangnya gini kalau anda baru kenal sama orang awalnya mungkin bakal jaga jarak baik dari segi intensitas maupun topik pembicaraan yang dilakukan, kayak nggak mau aja ngomongin hal-hal yang terlalu personal sama orang yang baru kenal.
Lama-lama ketika sudah saling merasa nyaman dan familiar karena sudah sering ketemu atau sering ngapain bareng. Maka itu, lebih gampang membuat kita mengerti dan mengartikan apa yang dia lakukan.Â
Hal ini bakalan buat mood anda baik, karena anda nggak perlu khawatir kalau dia berbahaya. Masalahnya anda sering nggak sadar mood anda bisa baik, karena ngerasa familiar sama orang tersebut bukan karena suka atau yang lain. Otak manusia terkadang suka bodoh nggak bisa bedain mood happy yang terjadi ketika kita sedang bersama seseorang itu 'apakah karena rasa nyaman atau bener bener suka'.
Kalau sudah terlanjur nyaman bisa jadi kalian memutuskan buat lanjut jadi pasangan tanpa mempertimbangkan apakah berdua itu bakalan cocok apa nggak jadi pasangan.Â
Kalau ternyata sebenarnya nggak cocok bisa jadi nanti hubungan kalian jadi toxic tapi karena dari awal perasaan yang sudah dikasih rasa nyaman bakal susah aja keluar dari hubungan toxic tersebut. Karena kalian akan selalu berusaha menyaman-nyamankan situasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H