Dalam upaya untuk memberdayakan masyarakat desa dan menghubungkan potensi lokal dengan peluang usaha modern, mahasiswa KKN UNNES Giat 9 Desa Surjo telah melaksanakan sebuah pelatihan yang inovatif dan bermanfaat. Pelatihan ini berfokus pada teknik ecoprint, yang memanfaatkan bahan organik dari lingkungan sekitar untuk menciptakan produk tekstil yang unik dan memiliki nilai jual tinggi. Inisiatif ini tidak hanya memperkenalkan teknik baru, tetapi juga bertujuan untuk membuka peluang usaha bagi para peserta dengan memanfaatkan sumber daya lokal.Â
Bahan organik seperti daun, bunga, dan batang, yang melimpah di lingkungan sekitar, seringkali tidak dimanfaatkan secara optimal. Saat ini mulai dikenal ecoprint dengan memanfaatkan bahan-bahan tersebut untuk mencetak motif alami pada kain, menawarkan cara baru untuk menciptakan produk tekstil yang bernilai tinggi.
Ecoprinting adalah proses yang relatif sederhana namun menghasilkan hasil yang menarik dan autentik. Ada dua metode dalam pembuatan ecoprinting, yaitu Metode Iron Blanket dan Metode Pounding. Pada metode iron blanket adalah teknik di mana tanaman, daun, dan bunga meninggalkan bentuk, warna, dan bekasnya pada kain . Bahan tanaman yang dibungkus dalam kain dikukus atau direbus untuk melepaskan pewarna yang ditemukan secara alami di dalam tanaman, Â sehingga menghasilkan cetakan kontak dalam bentuk daun atau bunga yang digunakan.
Pada pelatihan yang telah dilaksanakan Sabtu 10 Agustus 2024 menerapkan pembuatan ecoprint dengan metode pounding pada media tote bag. Metode ini dapat dikatakan lebih mudah dilakukan daripada metode Iron Blanket karena prosesnya yang lebih singkat. Dengan mencetak bentuk daun melalui teknik memukul daun yang ditempelkan pada tote bag.
Teknik ini melibatkan pemindahan pigmen dari bahan organik ke tote bag melalui proses kontak langsung, menghasilkan motif yang unik dan dapat dipasarkan. Dengan memanfaatkan ecoprint, masyarakat dapat mengubah bahan alami yang melimpah menjadi produk bernilai tambah, sambil menjaga keseimbangan lingkungan.
Pelatihan dimulai dengan pemaparan teori dasar tentang ecoprint dan manfaatnya. Mahasiswa menjelaskan konsep dasar ecoprint, teknik-teknik yang digunakan, serta bagaimana bahan organik dapat diolah untuk menghasilkan motif yang menarik. Para peserta diberikan pemahaman tentang berbagai jenis bahan organik yang dapat digunakan, seperti daun dari berbagai pohon, bunga, dan batang. Serta belajar tentang proses pewarnaan dan teknik pencetakan yang dapat diterapkan untuk menghasilkan hasil akhir yang estetis.
Setelah sesi teori, pelatihan dilanjutkan dengan praktik langsung. Para peserta diberikan bahan-bahan yang diperlukan untuk mencoba teknik ecoprint secara langsung. Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan di Dukuh Gondangan, Desa Surjo dengan peserta ibu-ibu PKK RW 06.
Selama pelaksanannya, sangat terlihat antusiasme dari para peserta dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan mem-video selama proses pembuatan ecoprint. Di akhir acara, narasumber juga membagikan beberapa tote bag ecoprint kepada peserta pelatihan.
Melalui pelatihan ini, menjadi langkah awal yang penting dalam memberdayakan masyarakat desa dan membantu mengubah potensi lokal menjadi peluang usaha yang nyata. Dengan memanfaatkan bahan organik, masyarakat dapat menciptakan produk yang memiliki nilai jual tinggi, seperti kain batik ecoprint, yang dapat dipasarkan baik di pasar lokal maupun pasar yang lebih luas.
Bersama UNNES GIAT, Membangun Indonesia dari Desa
TIM UNNES GIAT 9 Desa Surjo, 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H