Mohon tunggu...
BERLIANA FITRIAPUTRI
BERLIANA FITRIAPUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswi Teknologi Radiologi Pencitraan, Fakultas Vokasi Universitas Airlangga yang memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Guratan Tinta Menggerakkan Bangsa oleh Hazby

26 Agustus 2023   11:15 Diperbarui: 5 Oktober 2023   15:46 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan Iklim: Tantangan Global yang Mendesak

Perubahan iklim telah menjadi salah satu isu paling mendesak yang dihadapi manusia saat ini. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca dalam atmosfer, yang disebabkan oleh aktivitas manusia, telah memicu perubahan signifikan dalam pola cuaca dan lingkungan global. Dalam esai ini, kami akan mengulas dampak perubahan iklim, faktor penyebabnya, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatifnya.

Dampak perubahan iklim sangat beragam dan merata di seluruh dunia. Pencairan es di kutub menyebabkan kenaikan permukaan air laut, mengancam pulau-pulau kecil dan pesisir serta ekosistem pesisir. Pola cuaca yang tidak stabil menyebabkan kekeringan yang parah di satu wilayah dan banjir yang melanda wilayah lain. Keanekaragaman hayati terancam karena beberapa spesies tidak dapat beradaptasi dengan perubahan suhu dan habitat yang cepat. Pertanian, keamanan pangan, dan sumber daya air juga terpengaruh karena perubahan yang tak terduga dalam cuaca.

Faktor penyebab utama perubahan iklim adalah emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oxide (N2O). Pembakaran bahan bakar fosil untuk energi, deforestasi, dan aktivitas industri adalah sumber utama emisi tersebut. Kehidupan modern yang sangat bergantung pada energi fosil telah mempercepat peningkatan emisi, menciptakan lingkungan yang semakin terpapar risiko perubahan iklim yang ekstrem.

Namun, masih ada harapan untuk mengatasi perubahan iklim. Upaya internasional, seperti Persetujuan Paris yang ditandatangani oleh banyak negara pada tahun 2015, telah menjadi tonggak penting dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Persetujuan ini menetapkan target global untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat Celsius di atas level pra-industri. Negara-negara anggota berkomitmen untuk mengurangi emisi dan berinvestasi dalam energi terbarukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Di tingkat individu, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Mengurangi penggunaan energi fosil dengan beralih ke sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin adalah langkah penting. Daur ulang, mengurangi limbah, dan menerapkan gaya hidup berkelanjutan juga dapat membantu mengurangi jejak karbon kita. Pendidikan tentang perubahan iklim dan dampaknya juga penting agar masyarakat lebih sadar dan terlibat dalam solusi.

Dalam kesimpulan, perubahan iklim adalah isu yang tidak bisa diabaikan lagi. Dampaknya yang merusak lingkungan dan ekonomi, serta potensinya untuk mengancam keberlanjutan hidup di planet ini, membuatnya menjadi perhatian utama masyarakat global. Upaya bersama dari individu, komunitas, dan negara-negara adalah kunci untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga bumi kita agar tetap layak huni bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun