Telah kita ketahui membaca merupakan hal yang sangat penting, namun masih saja minat baca remaja di Indonesia sangat rendah. Bahkan Indonesia dikatakan masih cukup tertinggal dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Ini dibuktikan oleh data dari UNESCO yang mengatakan bahwa, minat membaca diindonesia hanya 0,0001%. Selain itu, masyarakat Indonesia saat ini, khususnya para remaja mayoritas menatap layer selama 9 jam dalam sehari. Umumnya remaja saat ini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berselancar di media sosial seperti Youtube, Twitter, Instagram dan yang lainnya daripada menghabiskan waktunya untuk membaca buku cetak.
Melalui sosial media tersebut, para remaja bisa mengakses cerita-cerita atau membaca cuitan, salah satunya adalah fiksi penggemar atau fan fiction. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan minat baca bagi masyarakat Indonesia yang tingkat literaturnya masih rendah. Merawati menyebutkan bahwa fiksi penggemar merupakan karya yang dibuat sebagai ruang perjumpaan bagi penggemar dengan sang idola seperti di dunia nyata yang sulit terjadi, atau dalam bahasa sekarang disebut dengan halu. Fiksi penggemar banyak dijumpai di media sosial namun kini sudah merambah ke media cetak.
Dalam menulis fiksi penggemar, para penulis tidak sembarang dalam menulis sesuai keinginan mereka seutuhnya, tetapi ada aturan mereka sendiri yang disepakati, seperti dari segi jenis fiksi penggemar, rating, dan istilah lainnya dalam sebuah penulisan fiksi penggemar. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk menghindari adanya protes dari penggemar lain dan juga tuntutan hak cipta. Idol yang dilibatkan dalam cerita memiliki hak yang dilindungi oleh undang-undang. Fiksi penggemar ini juga sebaiknya mencantumkan disclaimer dan tidak dikomersialkan. Terlepas dari kenyataan bahwa fiksi penggemar ini ditulis oleh seorang amatir, konsep fiksi penggemar tidak boleh diabaikan. Mereka mungkin juga bisa menjadi calon penulis yang terampil dengan kemampuan untuk menulis cerita yang mengagumkan.
Sebagai salah satu platform yang sering digunakan, Twitter adalah sarana bagi para penggunanya untuk membuat cerita fiksi penggemar dengan sebuah thread atau sebuah utas yang bernama Alternative Universe atau lebih dikenal dengan AU dikalangan penggunanya.
Alasan mereka suka membaca Alternative Universe adalah sebagai berikut :
- Pembaca merasa senang karena ceritanya penuh dengan plot menarik dan Bahasa yang digunakan mudah dipahami.
- Mudah untuk dibaca kapan pun dan dimanapun karena berbentuk digital.
- Pembahasan tidak bertele-tele dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membaca nya.
- Dari segi latar tempat, suasana dan kejadiannya terasa lebih nyata dan terkadang relate dengan kehidupan sehari-hari.
- Karena biasanya AU mengambil visualisasi dari idol kpop, jadi mudah untuk dibayangkan nya.
- Sebagai hiburan dari sibuk nya urusan kehidupan nyata.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar alasan para remaja, khususnya kpopers membaca Alternative Universe adalah untuk mengisi waktu luang dan menambah minat baca karena AU ini dapat menjadi alternatif buku. Dari segi cerita AU menarik serta memiliki kesan nyata bagi para pembaca sehingga ketika membaca AU tidak merasa bosan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H