Mohon tunggu...
Berliana Putri Susanti
Berliana Putri Susanti Mohon Tunggu... Lainnya - Wanita yang berjuang demi mimpi dan cita-cita nya

Seorang wanita yang ingin meraih impiannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Uang

29 Desember 2020   07:37 Diperbarui: 29 Desember 2020   07:39 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi uang berlimpah

Uang. Uang. Uang.

Selalu kata itu yang keluar dari mulut mereka. Aku lelah mendengar mereka bertengkar hanya karena uang yang membutakan mata. Uang yang dapat membuat seseorang bertindak kejam dan hanya mempedulikan dirinya sendiri. Harga diri seseorang dapat dijatuhkan dengan mudah oleh uang. Memang dengan uang kau mempunyai segalanya.

Namun...

Uang juga lah yang akan menjeratmu dalam lingkaran setan. Ia tak akan melepaskan mu dengan mudah. Ia dan segala godaannya akan menghantarkan dirimu ke lembah gelap nan hitam tak ada cahaya. Uang yang kau damba-dambakan akan menjadi kehancuran hidup mu di dunia yang fana.

Uang yang hanya sebuah kertas dapat menimbulkan berbagai masalah dan perpecahan dalam kehidupan.

Sebuah keluarga akan berantakan hanya karena nya. Suami yang tidak bisa mendapatkan uang yang banyak untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan memuaskan keinginan sang istri, keduanya akan bertengkar hebat dan berujung perceraian.

Persahabatan yang telah dibangun lama akan kandas dan hancur apabila diantaranya ada yang meminjam uang sehingga yang meminjamkan merasa tidak rela jika uangnya tidak dikembalikan.

Dan yang paling parah dari jahatnya uang adalah ketika seseorang atau sekelompok orang bersatu untuk menipu masyarakat dengan dalih untuk kebaikan bersama nyatanya hanya untuk kesenangan pribadi saja.

Mereka akan menggunakan uang-uang rakyat untuk berfoya-foya dan kepentingan pribadinya. Bahkan hanya karena uang seseorang akan melakukan tindakan yang telah diketahuinya salah. Ia akan menggelapkan uang-uang orang yang lebih membutuhkan hanya untuk memuaskan hasrat dirinya.

Dalam hidup yang fana ini semuanya hanya sementara. Manusia diberi kesempatan hadir di bumi untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Namun manusia akan terguncang dengan semua kemewahan dan kemegahan uang dan segala kuasanya.

Jadilah manusia yang harus bersyukur dengan apapun yang diberikan Tuhan dan menggunakan semua milik Tuhan dengan sebaik-baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun