Gadis manis bertubuh semampai itu terlihat tengah tergesa-gesa. Kaki mungilnya berlari dengan sangat cepat.Â
Mau kemana dia?. Begitu pikiran yang terlintas di benak laki-laki dengan bola matanya yang tajam memperhatikan gerak-gerik gadis tetsebut.Â
"Jean... Saya cari kamu kemana-mana ternyata disini."Â
Sahut pemuda sambil menepuk pundaknya. Ya dia adalah Jean. Laki-laki dengan tatapan mata tajam dan wajahnya yang tampan sehingga ia menjadi idaman satu sekolahannya.Â
"Kenapa?" Tanya Jean pada teman nya Bintang.Â
"Bantuin tugas saya dong. Kamu kan otaknya sekelas Einstein. Saya gak paham sama matematika. Apa-apa suruh nyari x. Padahal udah jelas-jelas si x ada disitu.". Gerutu Bintang sambil curhat kepada Jean.Â
Memang Jean selain tampan juga pintar. Sudah berpuluh piala ia raih dari berbagai Olimpiade.Â
"Nanti saya ke kelas kamu. Saya ada urusan sebentar.". Ujar Jean pada Bintang.Â
"Oke baby Jean kuuu maaciii." Balas Bintang dengan tangannya mengusap dagu Jean.Â
"Jijik. Jauh-jauh dari saya sana." Usir Jean dengan ekspresi geli.
Bintang tertawa puas menjahili temannya itu, Â "Haha... Oke oke nanti ke kelas ya. Jangan lupa."